"Di kongregasi kita, ia jadi orang pertama dan tidak ada duanya di NTT. Kami ini hidup dari rohnya," kata Suster Yosephina seraya mengungkapkan Komunitasnya akan mempersembahkan doa khusus bagi keselamatan jiwa suster Eustochia.
Untuk diketahui, misionaris SSpS memiliki tiga rumah yang dibangun sebagai rumah perlindungan bagi para korban kekerasan. Yakni di Kota Kupang, Kota Maumere dan Kota Labuan Bajo.
"Tiga-tiganya milik biara SSpS. Suster Eustochia itu perintis dan kami kehilangan tokoh panutan," kata Suster Yosephina. (fei)