KLIKLABUANBAJO.ID| MAUMERE-- Nama Suster Eustochia sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Flores, terutama masyarakat Kabupaten Sikka. Pejuang hak asasi perempuan korban kekerasan itu tutup usia, dini hari Senin (8/11/2021).
Ia sempat dirawat di Rumah Sakit St Gabriel Kewapante, tapi nyawanya tak tertolong. Ia diduga menderita sakit jantung.
Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi para suster SSPs di seluruh dunia. Sebab salah satu misionaris sejati mereka telah pergi untuk selamanya.
Perempuan Flores kelahiran Nggela Ende Lio 26 Desember 1941 itu menghabiskan pelayanan terakhirnya di rumah Tim Relawan untuk Kemanusian Flores (TRuK-F) Maumere.
Ia telah menjadi ibu sekaligus bapak yang murah hati menampung para korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Human Traficking (perdagangan manusia) di Flores, dan NTT pada umumnya.
"Pejuang kemanusiaan yang tidak pernah kenal lelah. Selamat jalan suster Eustochia," demikian ungkapan duka hati wartawan senior di Maumere, Vicky da Gomez di akun media sosial facebooknya pagi tadi .
Ungkapan duka yang sama disampaikan oleh oleh aktivis pemerhati hak perempuan dan anak Flores Timur Noben Dasilva atas kepergian suster yang rendah hati itu.