"Dengan tuntutan untuk selalu relevan dengan kebutuhan industri, SMK diharapkan dapat mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu bersaing dan berkontribusi secara efektif dalam dunia profesional," kata Shinta.
Kerja sama antara dua SMK itu kata dia merupakan wujud nyata dari komitmen bersama untuk menciptakan sinergitas yang akan mendukung peningkatan kualitas pendidikan vokasi.
"Melalui kolaborasi ini, kita bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang handal, berdaya saing tinggi, dan memiliki sikap profesional yang baik. Tentu saja, untuk mencapai tujuan tersebut, dukungan dari berbagai pihak sangatlah diperlukan," kata Shinta.
Disampaikannya, peran APINDO sangat krusial sebagai mitra yang akan memastikan bahwa program-program yang dilaksanakan dapat memenuhi standar industri dan memberikan manfaat maksimal bagi para peserta didik.
"APINDO sebagai wadah organisasi pengusaha, telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mendukung pengembangan sumber daya manusia," kata Shinta.
Baca Juga: NTT Juara 2 Stunting Terbanyak di Indonesia, Kemenkominfo Sosialisasi Pencegahan di Labuan Bajo
Dia menambahkan, program gerakan pengusaha mengajar merupakan salah satu contoh nyata dari dunia usaha untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan iklim usaha yang kompetitif dan kondusif serta berkelanjutan untuk penciptaan lapangan kerja.
Dijelaskannya, program gerakan pengusaha mengajar dirancang untuk memperkuat sumber daya manusia agar berdaya saing dan memenuhi kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha.
"Program ini melibatkan 1.000 pengusaha di seluruh provinsi di Indonesia untuk memberikan wawasan kepada tenaga pendidik dan peserta didik mengenai menghadapi era industri 4.0 dan digitalisasi," kata Shinta.
Baca Juga: Jadwal Pelantikan Anggota DPRD Terpilih di Kabupaten Mabar NTT 2024-2029
Gerakan pengusaha mengajar yang diluncurkan bertepatan dengan ulang tahun APINDO yang ke-72 pada bulan Januari 2024 kata dia, telah melibatkan 67 pengusaha di SMK dan universitas,
dengan partisipasi 4481 siswa/i di berbagai kota seperti Jakarta, Bekasi, Cikarang, Karawang, Bandung, Malang, Jateng, dan lainnya.
Dijelaskannya, selain gerakan pengusaha mengajar, dunia usaha juga menaruh perhatian terhadap program pemagangan di dunia kerja.
"Program pemagangan atau yang biasa disebut sebagai apprenticeship, sejatinya adalah memberikan bekal bagi peserta magang untuk memahami secara utuh proses produksi di tempat kerja," kata Shinta.***
Baca Juga: Bawaslu Mabar Temukan Banyak Pelanggaran Coklit Data Pemilih