Bertemu Bupati Mabar, Asosiasi Angkutan Wisata Labuan Bajo Sampaikan 4 Poin Penting

"Kalau bisa, kendaraan DAMRI hanya beroperasi di malam hari atau hanya melayani kepentingan masyarakat umum seputaran Labuan Bajo, jangan melayani tamu karena tarif DAMRI cukup menganggu iklim pasar kami," kata John.

 Poin Ketiga, AWSTAR meminta kepada Pemerintah Manggarai Barat untuk peningkatan SDM dan kualitas pelayanan melalui pelatihan-pelatihan yang difasilitasi oleh Pemda Mabar. 

Keempat, pemanfaatan sertifikasi driver untuk direkomendasikan terlibat dalam berbagai event di Labuan Bajo.

Menanggapi penyampaian itu, Bupati Manggarai Barat mengatakan informasi terkait Flobamor menjual paket wisata itu hal yang keliru.

"Ini akan jadi bahan refleksi pemerintah untuk memberikan penjelasan yang benar terkait arah kebijakan. Saya akan berkomunikasi dengan bapak Gubernur NTT agar dapat dapat duduk bersama dengan teman-teman AWSTAR," kata Bupati Mabar. 

 Baca Juga : 21 Orang yang Diamankan Polres Mabar Sudah Dikembalikan ke Keluarga

Sementara terkait keberadaan DAMRI, Bupati Edistasius menegaskan akan menyampaikan surat kepada Kementerian Perhubungan dan Provinsi NTT untuk melanjutkan aspirasi AWSTAR.

"Akan kita siapkan juga regulasi melalui Perraturan Bupati tentang terkait kendaraan Hotel," jelasnya.

Bupati juga memastikan tahun  2023 Pemda Mabar akan fasilitasi pelatihan para sopir wisata.

Sedangkan terkait keterlibatan anggota AWSTAR yang telah disertifikasi untuk direkomendasikan dalam berbagai even dari aspek jasa transportasi, Bupati mengatakan itu adalah hal yang harus dilakuan dan dikordinasikan ke depannya. 

Bupati Mabar juga berpesan, agar AWSTAR turut mengambil bagian menjaga stabilitas pariwisata Labuan Bajo.

Baca Juga : Pelaku Wisata di Labuan Bajo Akhirnya Kompromi, Setuju Tarif Masuk Taman Nasional Komodo Sebesar RP 3,75 Juta 

"Saya menyampaikan kebanggaan saya kepada teman-teman AWSTAR yang telah mengambil bagian mendukung Labuan Bajo sebagai kota Pariwisata," ujarnya.