KLIKLABUANBAJO.ID -- Forum Mahasiswa Pascasarjana NTT-Jakarta meminta KLHK dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menunda pemberlakuan pembatasan pengunjung ke Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, Manggarai Barat. Kebijakan tersebut dinilai kurang populis karena tidak melibatkan semua stakeholder.
"Forum Mahasiswa Pascasarjana NTT - Jakarta meminta pemerintah untuk menunda pemberlakuan kebijakan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan di TNK hingga awal 2023, karena perlu dilakukan kajian mendalam dan melibatkan semua stakeholder. Bukan hanya melibatkan stakeholder pemerintah tetapi melibatkan masyarakat dalam hal ini pelaku wisata terutama Travel Agent,” kata Aldo Bole, koordinator pelaksana kegiatan Forum Group Discusion Mahasiswa Pasca Sarjanan NTT - Jakarta, usai kegiatan diskusi di Kedai Tempo Jakarta Timur, Jumat (15 /7/2022).
Baca Juga : 7 Alasan Pemprov NTT Naikan Harga Tiket ke Komodo dan Padar
Forum Mahasiswa Pascasarjana NTT - Jakarta mengamati, lanjut Aldo, kebijakan tersebut kini menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
"Rencana pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan pengunjung di Taman Nasional Komodo menuai pro dan kontra di tengah masyarakat karena mereka tidak dilibatkan. Aapalgi kebijakan tersebut berdampak langsuing bagi masyarakat terutama pelaku wisata baik Travel Agent maupun wisatawan,” kata Aldo.
Lebih lanjut, Aldo mengatakan
“Kami mendorong pemerintah agar melakukan sosialisasi atas kebijakan tersebut agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau miss understanding,” tutup Aldo.
Hal senada disampaikan Sekretaris pelaksana kegiatan Forum Mahasiswa Pascasarjana NTT-Jakarta, John mesach.
“Kebijakan pembatasan wisatawan di Taman Nasional Komodo harus mempertimbangkan waktu dan tahapan pengambilan kebijakan. Jangan sampai kebijakan ini dipaksa untuk diberlakukan tanpa memperhatikan peran serta masyarakat sehingga berpengaruh pada aktivitas wisata,” ujar John Mesach. ***
Baca Juga : Rencana Naik Harga Tiket ke Komodo dan Padar, Ini Pandangan Gahawisri