pariwisata

Godaan Pariwisata, Petani Tinggalkan Kebun Jadi Pemandu Wisata

Kamis, 8 Juni 2023 | 11:54 WIB
Para pengunjung menggunakan perahu karet berpose di permukaan kolam Cunca Wulang (Jelajahtrip)

KLIKLABUANBAJO.ID -- Pariwisata telah menggoda para petani untuk meninggalkan aktivitas purbanya sebagai pengolah tanah. Janji pariwisata telah memaksa mereka untuk meninggalkan kebun dan mengais rejeki dengan menjual jasa pemanduan kepada para wisatawan.

Pariwisata menjadikan pertanian bukan lagi satu-satunya lahan mencari nafkah bagi para petani. Pariwisata memberikan mereka peluang baru sebagai alternatif mencari nafkah bagi kebutuhan hidup keluarga mereka.

Salah satu contohnya masyarakat Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeling Manggarai Barat NTT. Sejak salah satu air terjun paling angker di wilayah itu menjadi daerah tujuan wisata, masyarakat ditawari peluang-peluang baru usaha wisata.

Baca Juga: Sayur dan Buah dari Ngada Kuasai Pasar Kota Pariwisata Premium Labuan Bajo

Baca Juga: Ada Nada Rindu untuk Pasar Tertua Rekas Dekat Labuan Bajo, 3 Hal Berikut yang Membuatnya Ramai sampai Sekarang

Para petani mulai belajar menjadi pemandu wisata, mendapatkan berbagai pelatihan cara memandu turis. Belajar bahasa Inggris dasar dan sederhana, untuk mendukung layanan mereka sebagai pemandu.

Dengan memulai bergelut di dunia pariwisata, masyarakat mulai mengubah penampilan. Setiap pagi, sebagian kelompok masyarakat tampil rapi menuju hutan spot wisata. Tempat mereka menunggu para wisatawan  yang ingin menikmati spot wisata air terjun Cunca Wulang.  

Sebagian lain masih pergi ke sawah, tetapi pada gilirannya mereka akan melepas kebun mereka dan mengantar wisatawan. Dari pekerjaan mengantar turis, mereka bisa mendulang keuntungan Rp.100 Ribu sampai Rp.500 ribu sehari.

Baca Juga: Anda yang Berjiwa Petualang Perlu Tahu, Tempat ini Menyimpan Fosil Berusia Lebih Tua dari Pulau Sumatra

Baca Juga: Daftar Nama-nama Kabupaten di NTT Tempat Hidup Komodo, Bukan Hanya Labuan Bajo Manggarai Barat

Pariwisata saat ini memang lagi berjuang untuk bangkit kembali. Tetapi sebelum pandemi covid-19, masyarakat Cunca Wulang sudah merasakan betapa pariwisata itu sangat menguntungkan dan memudahkan kehidupan mereka.

Kenangan itu selalu menjadi pembicaraan mereka. Dan berharap pariwisata akan segera pulih kembali, sehingga masyarakat diberikan banyak kemudahan  untuk mencari nafkah memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga.

Pandemi Covid-19 sempat membuat masyarakat petani terhenyak. Sebab masyarakat sudah tidak sepenuhnya memperhatikan lahan pertanian mereka. Sementara pariwisata sudah tidak menghasilkan uang.

Baca Juga: Fantastis, Harga Kerbau di Daerah ini Rp50 Juta sampai Rp1 Miliar

Halaman:

Tags

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB