Baca Juga: Pengukuran Implementasi Pencapaian Standar Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo
Kisah malang kedua turis asing ini. Unai dan Irene tiba di Cunca Wulang pada Sabtu malam (18/11/2023), hendak menginap di salah satu homestay di desa itu. Tetapi sayangnya homestay itu tidak dibuka. Pemilik sedang tidak ditempat.
Mengetahui pemilik homestay tidak ada di tempat, Unai dan Irene panik. Keduanya berulangkali berpelukan dan meminta bantuan warga untuk mengontak pemilik rumah.
Hari beranjak malam, dan mendapat kabar bahwa homestay de Flora itu tidak dibuka. Keduanya tambah panik. Ada warga yang ingin mengajak mereka tidur di rumah, tetapi karena kesulitan bahasa, sehingga mereka tidak mengerti maksud baiknya.
Baca Juga: Mini Event di Parapuar Labuan Bajo Dihadiri 17 UMKM, Ada Pertunjukan Seni dan Games
Baca Juga: Pembangunan Kawasan Parapuar Labuan Bajo Menambah Destinasi dan Atraksi Wisata
Beruntung seorang warga yang sedikit mengerti bahasa inggris, segera menenangkan mereka dan mengajak keduanya tidur di rumahnya.
"Tidak usah khawatir, tidur di rumah. Tidak bayar, gratis," demikian warga itu meyakinkan keduanya.
Sampai di rumah keduanya dikenakan songke, dibuatkan acara kapu, seremoni penyambutan ala Adat Manggarai yang membuat mereka terkesan. Keduanya berulangkali menyampaikan terimakasih atas penyambutan secara adat, yang tidak pernah mereka alami seumur hidup.
Baca Juga: Janji Bawaslu Manggarai Barat dalam Mengawasi Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024
Baca Juga: Janji Bawaslu Manggarai Barat dalam Mengawasi Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024
“Ini pertama kali saya datang ke Indonesia, dan saya bahagia sekali,” kata Unai dengan mata berkaca-kaca, lalu memeluk kekasih.
Irene, kekasih Unai, lebih luwes dan segera ke dapur bergabung untuk memasak dengan ibu pemilik rumah. Mereka berusaha mengatasi kendala bahasa, dan bisa tertawa bersama-sama.
Meski hanya sehari tinggal di rumah warga, Irene dan Unai bisa melihat pohon Vanila, Kopi, dan Nanas. Keduanya tampak bahagia, menikmati sajian sederhana dari warga setempat. ***
Baca Juga: Potensi Kedelai di Manggarai Barat Diperkenalkan ke Kadin Indonesia