Produk itu awalnya hanya untuk digunakan oleh Gina sendiri tetapi ternyata banyak yang suka.
"Saat saya hamil, kulit saya sensitif, gatal-gatal. Saya memutuskan untuk tidak memakai produk kimia untuk kulit. Saya mulai buat produk sendiri untuk saya sendiri dan anti nyamuk tetapi saat itu tidak untuk dijual," kata Gina, saat ditemui di tempat usahanya di Labuan Bajo.
Dia menuturkan, saat dia mulai menggunakan produk buatannya sendiri itu, banyak murid yoganya mengatakan bahwa produk itu wangi.
"Waktu Covid saya punya banyak waktu sehingga bisa buat untuk teman-teman. Banyak teman saya yang support. Lalu saya coba untuk cari tahu untuk dapat izin resmi dan BPOM. Banyak yang support terutama suami saya," kata Gina.
Baca Juga: Berikut ini Daftar 5 Spot Freediving Terbaik di Indonesia
Melalui beberapa pertimbangan, kini pembuatan produk krim untuk kulit itu dibuat di Lombok karena di sana ada laboratorium tetapi menggunakan bahan baku asal Flores dan pemasarannya juga di Flores.
"Bahan bakunya lokal, seperti kelapa murni, Kopi Flores, minyak Daun Sere, Jahe, Cengkeh dan beberapa bahan lainnya," kata Gina.
Selain untuk kulit dia juga buat produk untuk rambut yang ramah lingkungan, bisa dipakai saat melakukan diving.
Produk natural yang dibuat itu bernama Cocomama.
Baca Juga: Flores Sea Kayak Expedition, Ada 2 Hal Positif yang Membuat Kaget saat Tiba di Riung Ngada NTT
Menurutnya selama ini banyak produk yang dipakai tetapi sebenarnya bisa berbahaya untuk terumbu karang saat diving.
"Produk ini juga aroma terapi. Saya tidak menjamin bahwa pakai hari ini maka besok orangnya bisa cantik. Tetapi produk ini bisa menjaga kulit untuk tidak terbakar oleh sinar mata hari. Minyak kelapa murni berfungsi agar kulit tidak kering juga untuk bisa tumbuhkan rambut," kata Gina.
Baca Juga: Ada yang Spesial di Sumba Bagi Visitasi 75 Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Artikel Terkait
Pertumbuhan UMKM di Manggarai Barat NTT Signifikan
Expo Indonesia en Mexico 2023 Hadirkan Pameran TTI Target 10.000 Pengunjung
Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
Seremoni Adat Sembelih Ayam Jantan Merah Sebelum Keberangkatan Tim Flores Sea Kayak Expedition
458 Wisatawan Mancanegara Wisata Kayak di Labuan Bajo Terbanyak dari Inggris
Cara ABK KM Ranaka Kupang Hibur Penumpang di Atas Kapal
Hari yang Tak Biasa di Mata Petualang tentang Hari Pertama Jelajah Flores
Kemunculan Komodo di Ruas Jalan Golo Mori Labuan Bajo Mangarai Barat, Berikut ini Penjelasan BBKSDA NTT
Prestasi Baru Musisi Indonesia yang Membanggakan di Kancah Internasional, Menparekraf Beri Apresiasi
Perlu Menambah Frekuensi Penerbangan ke Sulawesi Utara
Kegiatan Raimuna Nasional Xll Ditargetkan Hadir Lebih Dari 25 Ribu Peserta, Menparekraf Sampaikan Dukungan
Pulau Bawean, Sekeping Nirwana di Laut Jawa
Puncak Waringin Labuan Bajo Dikelola Disparekrafbud Manggarai Barat
Desa Kakaskasen Dua di Tomohon Sulawesi Utara, Keindahan Gunung dan Udara Sejuk serta Kekhasan Kuliner
Drastis, 90.617 Orang Tiba di Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Arus Lalu Lintas Kargo di Labuan Bajo Signifikan
Sebanyak 2.499 Pesawat Datang di Labuan Bajo
Bulan Juli 2023 Sebanyak 48.046 Orang Penumpang Pesawat Tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo
42.571 Orang Penumpang Pesawat Tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo Bulan Juni 2023