KLIKLABUANBAJO.ID|LABUAN BAJO --Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super premium mengalami persoalan serius terkait jumlah kasus stunting.
Labuan Bajo ibu kota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) itu, mendapat peringkat pertama terjadinya kasus stunting terbanyak di Mabar.
Hal ini cukup mengejutkan karena terjadi di tengah geliat pembangunan pariwisata Labuan Bajo dan nama besarnya dengan menyandang predikat sebagai pariwisata super premium.
"Angka kasus stunting 16 persen dan Labuan Bajo paling tinggi. Kasus ini harus segera diturunkan dan targetnya 9 persen di tahun 2022 ini. Upaya yang kami lakukan yakni pemberian makanan tambahan. Selama tiga bulan di setiap desa diberi makanan tambahan kepada anak-anak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mabar, Paulus Mami, Selasa (26/4/2022).
Dia menyampaikan itu saat presentasi singkat di kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang pembangunan kelautan berkelanjutan, dihadiri oleh sejumlah pihak dari unsur pemerintah dan masyarakat, termasuk para camat, para Kepala Dinas serta BPO-LBF.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut.
Untuk diketahui, stunting merupakan
kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini bisa berdampak jangka panjang sampai usia dewasa dan lanjut usia.