kesehatan

Miris, 7,4 Persen Perokok di Indonesia Berusia 10 sampai 18 Tahun

Selasa, 23 Juli 2024 | 07:02 WIB
7,4 persen perokok di Indonesia berusia 10 sampai 18 tahun. (Foto: KLIKLABUANBAJO.ID)

Selain itu akan membuat paru berfungsi lebih baik dan ini terjadi setelah beberapa minggu berhenti merokok. Dampaknya, bisa mengurangi batuk dan sesak napas sebagai dampak ikutan dari merokok.

Berhenti merokok juga mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan indera perasa dan penciuman. Dampaknya, orang yang berhenti merokok dapat lebih menikmati aroma dan bau lebih jelas. Umumnya, nafsu makan menjadi meningkat dan dapat menjalani pola hidup lebih sehat.

Baca Juga: Saran dari Politisi Senior Mabar: Anggota DPRD yang Baru Terpilih Harus Banyak Membaca


Rumah Sakit Rujukan

Selanjutnya, berhenti merokok membuat kulit lebih sehat dan mengurangi kulit kusam, sistem kekebalan tubuh menjadi meningkat dan kesehatan mental menjadi lebih baik.

Orang-orang yang kesusahan menghentikan kebiasaan merokok dapat memanfaatkan layanan konsultasi dengan psikiater dan ahli kesehatan jiwa di klinik berhenti merokok di rumah sakit maupun saluran konsultasi yang lain.

Mereka disarankan untuk berkonsultasi ke rumah sakit-rumah sakit yang menyediakan layanan pemeriksaan paru. Kemenkes sendiri mengelola tiga rumah sakit khusus paru. Pertama adalah Rumah Sakit (RS) Paru Dr HA Rotinsulu yang terletak di Jl Bukit Jarian nomor 40, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Koordinasi Antar Lembaga Jelang Pilkada Serentak 2024, Kapolres Manggarai Barat Kunjung KPU dan Bawaslu

Rumah sakit ini telah ada sejak tahun 1935 sebagai Sanatorium Solsana-Cipaganti dan merawat penderita paru khususnya tuberkulosis hingga sembuh. Masa perawatan hingga sembuh saat itu rata-rata 3 tahun. Pakar paru Hendrik Alexander Rotinsulu menjadi pimpinan pribumi pertama di sanatorium tersebut pada 1963. Pada 26 Februari 2004 pemerintah mengganti nama rumah sakit ini menjadi RS Dr HA Rotinsulu dan menjadi rujukan  nasional penyakit paru.

Selanjutnya ada RS Paru Dr Ario Wirawan yang berada di daerah sejuk Ngawen, Kota Salatiga, Jawa Tengah, atau tepatnya di Jl Hasanuddin 806. Rumah sakit yang terletak pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut ini telah ada sejak 1934 dan menjadi tempat petirahan bagi penderita paru. Nama resmi RS Paru Dr Ario Wirawan melekat sejak 26 September 2002 dan menjadi satu-satunya rumah sakit paru di Jawa Tengah.

Baca Juga: Umat Katolik Stasi Warsawe Paroki Santa Maria Wangkung-Boleng Bakti Sosial Sambut Patung Santa Maria Assumpta Nusantara Golo Koe

Terakhir adalah RS. Paru Dr M Goenawan Partowidigdo yang berlokasi di Jl Raya Puncak-Gadog Kilometer 83, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jabar. Rumah sakit seluas 69.661 meter persegi ini telah ada lebih dulu dibandingkan dua rumah sakit sebelumnya karena berdiri pada 1904 atau telah berusia 120 tahun.

Sementara itu, menurut website Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, di Jakarta dan sekitarnya ada 15 rumah sakit dan fasilitas medis lain yang dikelola oleh pemerintah dan siap memberikan konsultasi pelayanan pemeriksaan paru. Mereka adalah RS Umum Pusat Persahabatan, RS Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, RS Polri Sukanto, dan RS Pusat Angkatan Udara Antariksa.

Baca Juga: Pilgub NTT 2024, Edi Hamsi: Melki Laka Lena Semakin Menguat

Selanjutnya ada Direktorat Kesehatan Mabes TNI-AU, RS Pusat Pertamina, RS Fatmawati, RS Haji Jakarta, RS Kanker Dharmais, RS M Ridwan Meuraksa, Dinas Kesehatan Jakarta, RSUD Pasar Rebo, RSUD Budi Asih, RSUD Koja, dan RSUD Tangerang.***

Halaman:

Tags

Terkini

Jumlah Puskesmas Meningkat di Manggarai Barat Menjadi 26

Sabtu, 21 September 2024 | 07:28 WIB

21 Orang Dokter Spesialis Bertugas di RSUD Komodo

Selasa, 17 September 2024 | 18:11 WIB