budaya

Curhat Gubernur NTT, Masih Belum Move On dari Semangat HUT Kemerdekaan RI ke-77

Sabtu, 20 Agustus 2022 | 19:11 WIB
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Ketua PKK Provinsi NTT Julie Sutrisno Laiskodat mengenakan kain tenun Amfoang pada HUT Kemerdekaan RI ke-77 Tahun 2022 (Akun media sosial Viktor Bungtilu Laiskodat )

KLIKLABUANBAJO.ID -- Curahan hati Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat melalui akun media sosial Facebooknya Sabtu (20/8/2022) mengungkapkan dirinya belum move on dari semangat HUT RI ke-77.

Ia masih pada kebanggaannya akan busana yang dikenakannya pada perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77, 17 Agustus 2022 lalu.

"Masih belum move on dari semangat HUT Kemerdekaan RI ke-77 kemarin, " ujarnya melalui akun Facebook pribadinya, Viktor Bungtilu Laiskodat. 

Baca Juga: Apakah Aku Gadismu?

Ia tetap mengagumi tenun ikat yang dikenakannya bersama ibu PKK NTT dan anak-anaknya kemarin sebagai tenun ikat mahakarya perempuan NTT.

Gubernur Laiskodat pun menjelaskan makna filosofi di balik baju adat tenun ikat itu.

1. Destar Batik
Destar Batik penutup kepala berbentuk dua tanduk kecil, yang artinya fungsi pemimpin yang melindungi.

Baca Juga: Kesan Mahasiswa KKN Unika Santo Paulus Ruteng tentang Pariwisata Cunca Wulang

2. Selimut Bermotif Belah Ketupat
Aksesoris lain dalam kain tenun yang dikenakan keluarga Laiskodat adalah selimut bermotif belah ketupat.

Selimut belah ketupat menggambarkan harapan dan kepercayaan rakyat pada rajanya, dan juga sikap bijaksana raja yang melindungi rakyatnya.

3. Tas Alu Mama
Tas Alu Mama dikenakan untuk menyimpan berbagai perlengkapan memamah sirih pinang.

Baca Juga: Ini Usulan Mahasiswi KKN Unika Santo Paulus Ruteng Kepada Masyarakat Cunca Wulang

Tradisi memamah sirih pinang bermakna sebagai budaya pemersatu dan juga lambang tanda kasih dan hormat.

4. Selendang atau Mau Ana
Ini adalah aksesoris wajib, dan kalung muti salak sebagai perhiasan netral gender pusaka keluarga yang berharga

Halaman:

Tags

Terkini