Menurut Primus, menghidupkan Sanggar Budaya menjadi bagian dari partisipasi mereka untuk memajukan pariwisata di Mabar.
"Kami ingin ambil bagian dalam memajukan pariwisata Mabar dari sisi pengembangan kebudayaannya," tutur Primus.
Dikatakan Primus, berbagai sanggar budaya di Desa Liang Ndara sangat membutuhkan dukungan pembinaan dan pemberdayaan dari pemerintah.
"Kami tetap butuh dana pemberdayaan untuk meningkatkan profesionalitas dan kompetensi sanggar budaya yang ada," katanya.
Ia yakin dengan ditetapkannya Labuan Bajo sebagai kota wisata super premium, akan melahirkan banyak inovasi dan kreativitas pada sanggar budaya yang ada.
"Minimal dengan dukungan pemerintah, sanggar budaya yang ada di desa bisa diberdayakan dan memenuhi standar pasar pariwisata," harap Primus.
Dalam catatan KLIKLABUANBAJO.ID, di Desa Cunca Wulang juga telah lahir beberapa sanggar budaya dan sudah mulai pentas di Kota Labuan Bajo.
Salah satunya Sanggar Budaya Wontong Alo Warsawe. Sama seperti Nipu Tae di Melo yang diketuai oleh Primus, Sanggar Wontong Alo ini juga masih membutuhkan dukungan dari pemerintah.