Oleh: Ertyin H.
Suasana semakin seru, terlihat agak tegang. Sekelompok orang berkumpul di bawah rindangan Pohon Bambu yang dikelilingi Lamintoro dan semak belukar pada salah satu sudut kota.
Pancaran mata tertuju ke tengah arena, dua ekor ayam jantan sedang bertarung sengit, bunyi tendangan kaki ayam cukup besar.
Baca Juga: Sudahkah Kau Mencintaiku, Sebuah Puisi
Lembaran-lembaran rupiah berwarna merah, biru, terlihat di beberapa tangan penonton.
Kepulan asap rokok turut menjadi saksi keseruan di siang itu, sesekali tercium aroma minuman yang dikonsumsi menggunakan seloki.
Baca Juga: MATA SEGALA TANYA
Kaki sebelah dari beberapa penonton kadang-kadang bergerak refleks, seperti mengikuti gerakan kaki ayam yang bertarung di tengah arena.
Pekikan memberi dukungan terdengar juga. Sepertinya lokasi ini memang kerap ramai dikunjungi pencinta judi sabung ayam.
Baca Juga: PUISI UNTUK PUISI
Kini tiba di detik-detik puncak, salah satu ayam jago terlihat lemah dan akan kalah. Wajah beberapa orang terlihat sumringah namun penonton lainnya memancarkan kekecewaan.
Ayam itu belum betul-betul kalah, sepertinya sedang menggunakan energi yang tersisa untuk melawan.
Baca Juga: Astaga, Tiga Orang Manusia Berubah jadi Batu
Tiba-tiba semua terlihat was-was saat mendengar ada bunyi mobil bersirene.
Sepertinya ada petugas hendak datang gerebek dan menangkap semua mereka.