Sisi Lain Demonstrasi Penolakan Tiket Masuk Taman Nasional Komodo, Banyak Pot Bunga Dirusaki Demonstran

photo author
- Sabtu, 30 Juli 2022 | 13:54 WIB
Pot Bunga yang berserakan di halaman menuju lobi masuk Hotel Local Collection Labuan Bajo Jumat (29/7/2022) (Feliks Janggu )
Pot Bunga yang berserakan di halaman menuju lobi masuk Hotel Local Collection Labuan Bajo Jumat (29/7/2022) (Feliks Janggu )

 

KLIKLABUANBAJO.ID -- Demonstrasi penolakan kenaikan tiket masuk Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo NTT Jumat (29/7/2022) mengambil titik Demonstrasi di depan Hotel Local Collection.

Para pelaku wisata hendak meminta penjelasan pemerintah terkait keputusan pemberlakuan tiket masuk TNK sebesar Rp 3,75 juta per 1 Agustus 2022.

Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Zeth Sony Libing sedang melaunching aplikasi INISA, digitalisasi reservasi menuju Taman Nasional Komodo.

Baca Juga: Tandang ke Markas Arema FC, PSIS Semarang Boyong 22 Pemain. Berikut Nama-namanya

Hadir juga Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mabar Pius Baut. Ketua DPRD Mabar Marthinus Mitar.

Berharap bisa mendapatkan penjelasan pemerintah, para pelaku wisata mengerubuti halaman menuju lobi hotel Collection.

Massa yang tak terkendali melakukan aksi memecahkan pot bunga milik hotel Collection dan bunga-bunga berserakan.

Baca Juga: Arema FC Target Raih Poin Penuh saat Jamu PSIS, Ini yang Disampaikan Eduardo Almeida dan Evan Dimas

Pada karyawan hotel usai para demonstran meninggalkan halaman hotel Collection bergegas membersihkan sisa-sisa pot bunga yang pecah.

Selain pot bunga, sampah botol mineral juga berserakan di halaman hotel, terutama di jalan utama titik Demonstrasi.

Sebagian dipungut para demonstran ke salam kardus, tetapi lainnya berserakan.

Baca Juga: Jadwal Kapal Labuan Bajo ke Surabaya Bulan Agustus 2022

Untuk diketahui, demonstrasi para pelaku wisata di Labuan Bajo merupakan buntut keputusan pemerintah provinsi NTT menaikan tiket masuk ke Taman Nasional Komodo sebesar Rp 3,75 juta.

Bagi para pelaku wisata lokal, keputusan itu merugikan masyarakat Komodo dan para pelaku wisata lokal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Feliks Janggu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X