Tren pasaran bambu di Flores berpeluang meningkat, salah satunya bisa dipasok untuk diproduksi di Rumah Produksi Bersama Bambu (RPB) Mosedia di Labuan Bajo.
KLIKLABUANBAJO.ID | Saat ini sejumlah produsen bambu sudah tergabung dalam Koperasi Bambu atau BambooCoop pada Yayasan Bambu Lingkungan Lestari.
BambooCoop bisa memfasilitasi petani bambu yang ingin memasarkan bambunya ke pabrik bambu di Labuan Bajo.
Baca Juga: Anggota DPRD Nagekeo Elias Cima: Rencana Pembangunan Harus Berbasis Kajian
PIC BambooCoop Ida Nenogasu menyampaikan bahwa sekarang jumlah anggota BambooCoop sebanyak 70 orang.
Model Koperasi adalah multi pihak anggotanya yang tersebar di beberapa wilayah dan terdiri dari bebarapa anggota kelompok di antaranya kelompok inisiator, kelompok penggiat (aktifis lingkungan) dan kelompok pekerja (petani, pengrajin, tukang dan pekerja).
Baca Juga: Ketua DPRD Mabar Benediktus: DPRD Support Full Upaya Penyerapan Tenaga Kerja
Saat ini suplai bambu untuk kepentingan produksi di RPB disuplai dari Manggarai Barat.
Namun tidak menutup kemungkinan di waktu-waktu mendatang, bambu juga akan dibeli dari wilayah Manggarai dan Manggarai Timur, Ende, Sikka, Nagekeo, Ngada.
Baca Juga: Ruas Jalan Nasional di Labuan Bajo Direndam Banjir Sudah Berulang Kali
Dengan adanya BambooCoop peningkatan ekonomi desa bertambah, dengan sistem Hutan Bambu Lestari (HBL) yang dikawal penuh oleh YBLL melatih petani desa dalam pengelolaan hutan secara lestari.
Dia menambahkan, kebanyakan yang memesan bambu hasil produksi dari RPB Labuan Bajo berasal dari luar NTT.***
Baca Juga: Bukber Bersama Bunda Julie di Labuan Bajo, Bupati Edistasius: Jangan Biarkan Kami dalam Kesalahan