Indonesia di KTT ASEAN Carikan Solusi Bersama Atasi Krisis Politik di Myanmar

photo author
- Sabtu, 29 April 2023 | 05:00 WIB
Menlu Retno saat berada di Labuan Bajo, meninjau persiapan KTT ASEAN 2023 (Tangkapan layar youtube )
Menlu Retno saat berada di Labuan Bajo, meninjau persiapan KTT ASEAN 2023 (Tangkapan layar youtube )

KLIKLABUANBAJO.ID – Sebagai Ketua KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo NTT digelar 10-11 Mei dua pekan depan, Indonesia akan mengangkat krisis politik di Myanmar dan terus menjembatani berbagai kepentingan kelompok yang berkonflik di Myanmar.

Dalam siaran pers yang dilansir Kemenparekraf.go.id Jumat (28/4/2023), Pemerintah Indonesia beriktiar mengakhiri perbedaan-perbedaan pandangan dan posisi konflik setiap kelompok di Myanmar.

"Kita (Indonesia) membuka enggagement (komunikasi dua arah) sebagai Ketua (ASEAN) seluas mungkin agar kita dengarkan pandangan mereka dan mencoba menjembatani perbedaan-perbedaan posisi," ujar Menlu Retno Marsudi usai  Ratas persiapan KTT ASEAN di Istana Kepresiden Kamis (27/4/2023).

Baca Juga: KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo NTT, Wakapolri Cek Keamanan Bandara, Hotel dan Kapal Wisata

Retno mengatakan konflik yang terjadi di Myanmar tidak mudah. Namun sebagai pemegang keketuaan ASEAN, Indonesia akan terus mencoba membangun komunikasi dengan pihak militer Myanmar, dengan National Unity Government of Myanmar (NUG), maupun dengan Etnic Armed Groups serta dengan beberapa partai politik yang ada di Myanmar.

Retno mengatakan, sesuai dengan keputusan KTT sebelumnya Myanmar akan diundang dalam KTT ASEAN 2023 pada level non-political repsentative karena konflik yang masih terjadi di negara tersebut.

Dia juga mengutarakan akan ada dua sesi pertemuan dalam KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo yakni sesi pleno dan sesi retreat.

Baca Juga: Pentas Budaya Anak PAUD Mbeliling-Sano Nggoang, Kadis PKO Mabar Kenang Masa Kecil Bermain di Kampung Warsawe

Dijelaskannya, konflik Myanmar akan dibahas dalam sesi retreat, yakni mengenai implementasi Konsensus Lima Poin soal Myanmar.

Konsensus Lima Poin adalah keputusan para pemimpin ASEAN melalui suatu pertemuan khusus, yang juga dihadiri oleh pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing untuk membantu Myanmar mengatasi krisis politiknya.

Konsensus Lima Poin menyerukan penghentian kekerasan, dialog dengan semua pemangku kepentingan. Menunjuk utusan khusus untuk memfasilitasi mediasi dan dialog, mengizinkan ASEAN untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Myanmar.

Baca Juga: Ratusan Anak PAUD Mbeliling-Sano Nggoang Manggarai Barat NTT Gelar Pentas Budaya Meriahkan Hari Kartini 2023

Serta mengizinkan utusan khusus ASEAN untuk mengunjungi dan bertemu dengan pemangku kepentingan di Myanmar.

Pada sesi retreat, jelas Retno, para pemimpin negara-negara ASEAN akan meninjau Lima Poin Konsensus tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Feliks Janggu

Sumber: Kemenparekraf.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X