Perkuat Rantai Pasok Industri Ekraf Konten Lokal di Labuan Bajo Kemenparekraf Gelar Temu Bisnis dengan Pelaku

photo author
- Minggu, 11 September 2022 | 11:09 WIB
Kegiatan Temu Bisnis Ekraf di Labuan Bajo, Jumat (9/9/2022) (Foto : Divisi Komunikasi Publik BPOLBF)
Kegiatan Temu Bisnis Ekraf di Labuan Bajo, Jumat (9/9/2022) (Foto : Divisi Komunikasi Publik BPOLBF)

 

KLIKLABUANBAJO.ID --- Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Henky Manurung, berharap agar 90% produk Ekraf yang ada di Labuan Bajo dipasok oleh produk lokal

Hal itu disampaikan Henky Manurung pada kegiatan Temu Bisnis Penguatan Rantai Pasok di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Jumat (9/9/2022).

Baca Juga: Ada 2 Ekor Ular Unik di Gua Istana Ular Galang Mabar NTT

"Harapannya 90% pasokan produk ekraf di Labuan Bajo berasal dari produk lokal. Melalui penguatan rantai pasok ini, diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan daya kualitas dari produk yang ada di Labuan Bajo" ujar Henky melalui sambungan zoom. 

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina yang juga selaku salah satu panitia penyelenggara menyampaikan, bahwa kegiatan temu bisnis ini dilakukan untuk memastikan berbagai produk ekraf dan pasokan produk di industri pariwisata dapat disiapkan oleh para pelaku usaha di Labuan Bajo dan sekitarnya. 

"Kita berharap agar kegiatan ini dapat mendorong konten lokal di Labuan Bajo sehingga nantinya berbagai produk ekraf di Labuan Bajo dan pasokan produk tidak lagi dikirim dari luar Labuan Bajo mengingat selama ini 85% produk yang tersebar di Labuan Bajo itu berasal dari luar," jelasnya. 

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores selaku akselerator pengembangan pariwisata Labuan Bajo Flores hingga saat ini terus berkomitmen untuk mendorong terbukanya akses pasar bagi pelaku ekraf Labuan Bajo dan mengajak para pemilik UMKM untuk mendaftarkan produk ke e-Katalog LKPP. 

 "Kami dari BPOLBF berkomitmen untuk mendorong untuk membuka lebih luas lagi akses pasar lagi bagi pelaku UMKM, tidak hanya untuk suplai Labuan Bajo saja tetapi bisa lebih luas lagi terutama tahun depan sudah ada kebijakan agar Kementerian dan Lembaga wajib membelanjakan barang-barang dari e-Katalog LKPP, sehingga para peserta didorong untuk mendaftarkan produknya di e-Katalog tersebut dengan terus mempertahankan dan makin meningkatkan kualitas produknya," tutup Shana Fatina. 

Baca Juga: Kuliner Labuan Bajo, Cumi Bakar dan Kerang Tiram Ada di Tempat ini

Temu Bisnis yang digelar hari itu merupakan rangkaian puncak dari Program Penguatan Rantai Pasok di Labuan Bajo yang sudah dimulai sejak April 2022 lalu dan berkolaborasi bersama Pertamina dan Telkom Indonesia. Peserta "seller" dalam acara temu bisnis ini juga sudah melalui beberapa rangkaian proses upskilling hingga akhirnya pada hari ini dipertemukan dengan "buyer", demikian yang disampaikan Anggara Hayun Anujuprana, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf. 

Sebelumnya kegiatan serupa di Mandalika dan Borobudur.

 

Kegiatan yang digelar di kawasan Batu Cermin hari itu, 70 peserta yang berasal dari lebih dari 40 UMKM atau supplier yakni pelaku ekonomi kreatif di berbagai bidang, seperti kriya, kuliner, event, dan jasa dan 30 demand yang terdiri dari berbagai industri seperti hotel, restoran, pusat oleh-oleh, dan pengusaha kapal wisata. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong terjalinnya kerja sama antara Industri Pariwisata dengan UMKM sektor Ekonomi Kreatif di DPSP Labuan Bajo. 

Baca Juga: Berikut Beberapa Fakta Putri Margaret, Adik Ratu Elizabeth II Terlibat Skandal dan Nyaris Dibunuh

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Robertus Endang S

Sumber: Divisi Komunikasi Publik BPO Labuan Bajo Flores

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X