Prospek Budidaya Rumput Pakchong Menjanjikan, Pria Ini Nekat Sewa Lahan Orang Seluas 9 Hektar

photo author
- Jumat, 2 September 2022 | 13:38 WIB
Bayu, Pembudidaya rumput Pakchong dan Gama Umami (Foto : Tangkapan Layar Video YouTube CapCapung)
Bayu, Pembudidaya rumput Pakchong dan Gama Umami (Foto : Tangkapan Layar Video YouTube CapCapung)

KLIKLABUANBAJO.ID --- Prospek budidaya rumput Pakchong dan Gama Umami sangat  menjanjikan. Melihat potensi itu, Bayu, petani di Kelurahan Sumber Arum Sleman, Jogjakarta nekat menyewa tanah orang seluas 9 hektar. Dari usaha itu, Bayu bisa mendapat keuntungan ratusan hingga miliaran rupiah setahun.

Kisah sukses Bayu dibagikannya dalam sebuah tayangan Youtube CapCapung beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Merawat Tradisi Masyarakat Warsawe Memanggil Hujan Kepada Empo Penjaga Kolam di Spot Air Terjun Cunca Wulang

Lahan yang disewa Bayu umumnya merupakan lahan tidak produktif, lama tidak diolah dan banyak ditumbuhi Ilalang.

"Lahan tersebut kemudian saya olah, saya pupuk, irigasinya saya atur ulang, baru ditanami rumput Pakchong dan rumput Gama Umami," kata Bayu dilansir dari YouTube CapCapung.

Dengan budidaya rumput secara mandiri, Bayu bisa mendapat keuntungan ganda. Rumput yang ia tanam sebagiannya untuk keperluan pakan ternak Kambing dan Domba peliharaannya. Sebagian lainnya ia jual.

"Pakan ini kalau di usaha ternak Kambing dan Domba komposisinya sekitar 70% dari keseluruhan biaya," kisah Bayu dalam video YouTube CapCapung.

Bayu mengisahkan, ia menyewa lahan orang karena lahan ia miliki terbatas.

Menurut Bayu, budidaya rumput Pakchong dan Gama Umami sangat mudah. Proses tumbuhnya juga cepat dan panenannya banyak.

Baca Juga: Kuliner di Labuan Bajo, Daftar Menu Khas Bali di Kuliner Nusantara Ayu Bajo

Selain itu, dua jenis rumput itu pertumbuhannya cepat dan mudah beradaptasi di berbagai kondisi lahan. 

Untuk bisa menghasikan panenan yang banyak, Bayu memulainya dengan melakukan menyuburkan tanah.

Langkah-langkah yang dilakukan saat budidaya rumput Pakchong dan Gama Umami, yakni pemupukan dasar, pembuatan irigasi, memperhatikan jarak tanam, pemupukan, penyemprotan, proses panen, dan pasca panen.

"Kalau mau hasilnya baik, panen 25-30 kilo per m2 maka tidak boleh telat untuk memupuk, kalau telat hasil panennya kurang maksimal," katanya.

Baca Juga: Nama-Nama 31 Desa Persiapan di Kabupaten Manggarai Barat NTT

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Robertus Endang S

Sumber: Youtube CapCapung

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menggali 'Emas' di Warloka Pesisir di HPN 2025

Minggu, 9 Februari 2025 | 15:02 WIB

Terpopuler

X