Kedua, seperti dinyatakan dalam tema itu kebenaran di dalam kasih. Kasih harus menyertai kita dalam menyampaikan atau mewartakan kebenaran. Inti dari kasih adalah menghendaki hanya yang baik bagi orang lain. Kasih kata Paus Fransiskus, tidak membuat orang lain susah atau menderita. Orang yang memiliki kasih tidak pernah menghendaki yang buruk tetapi selalu mau yang baik dan menyenangkan untuk orang lain; siapa saja mulai dari keluarga kita sendiri, mulai dari lingkungan terdekat sampai juga kepada masyarakat luas, kita selalu menghendaki yang baik, inilah artinya kasih. Karena itu, bila seorang imam dibenci atau ditolak karena kebenaran dan demi kebenaran, janganlah balas dendam, janganlah balas membenci dan menilai orang lain.
Ketika mengalami kebencian dan penolakan, dalam semangat kasih, kita Para Imam mesti tetap sabar, tetap murah hati, tidak sombong, tidak pemarah, tetapi bersukacita karena kebenaran. Kata Rasul Paulus tadi, tetap bersukacita karena kebenaran walaupun kebenaran yang kita wartawan menyakitkan hati orang lain, kita yang mewartakan harus tetap bergembira tetap bersukacita kita mengharapkan Roh Kudus bekerja dalam diri orang-orang yang mendengar tentang kebenaran itu supaya mereka juga mendengar itu dengan sukacita. Tentang kebenaran yang dibongkar yang disampaikan kiranya dengan itu juga mereka dilepaskan mereka dibebaskan atau dimerdekakan.
Kita harus berani membongkar kebenaran karena kasih dan demi kasih kepada orang lain dan bukan karena dendam dan benci pada orang lain dan untuk itulah seorang imam harus benar-benar bersatu dan menyatu dengan Kristus yang telah memilih kita menjadi imam. Bukan kamu yang memilih aku, tetapi Akulah yang memiliki kamu.
Baca Juga : Ini Daftar 6 Event Utama Festival Golo Koe Labuan Bajo
Tuhan memilih kita, mengangkat kita, dan mengutus kita untuk menjadi imam dalam mewartakan kebenaran agar tetap menghasilkan buah keselamatan, baik bagi kita sendiri dan bagi siapa saja yang kita tunjukkan dalam pewartaaan kita.
Mewartakan kebenaran suatu tugas perutusan yang tidak mudah. Kalau kita mewartakan hal yang baik-baik saja pasti enak didengar dan itu orang salut. Ketika hal-hal yang tidak baik sungguh tidak gampang maka milikilah keberanian iman dan melaksanakan itu dengan kasih karena kita mau mengasihi orang lain supaya bisa bertobat dan memperoleh keselamatan dalam kehidupan.
***(Artikel ini diambil dari Homili Uskup Emeritus Keuskupan Ruteng, Mgr Hubertus Leteng, pada Perayaan Tahbisan Diakon Ordo Agustinus Tak Berkasut (OAD) di Kapel St Yosef Biara OAD, Cisarua, Bandung Barat, (13/11/2021).
Artikel Terkait
Sedang Viral, Buku PPKn Menyajikan Informasi Keliru tentang Iman Umat Kristiani
Terkait Buku PPKn Keliru Menjelaskan Konsep Trinitas, Kemendikbud Akui Kekeliruan dan Siap Direvisi
Wisatawan Asal Ruteng Ini Kagum, Burung Masih Berkeliaran di Pekarangan Rumah Warga Cunca Wulang
Profesor Asal Singapura Dalami Budaya Manggarai Setelah Keliling NTT
Demonstrasi Tolak Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta di Labuan Bajo Kepung Hotel Local Collection
Berikut Beberapa Pentas Seni di Festival Golo Koe Labuan Bajo
Uskup dan Ratusan Imam Konselebran Pimpin Misa di WFC Labuan Bajo
Aksi Mogok Layanan Wisata di Labuan Bajo Buntut Kebijakan Harga Tiket
Menyikapi Dinamika 2 Hari di Mabar, Bupati dan Forkompimda Sampaikan 3 Hal
Mgr Hubert Leteng, Pr Meninggal Dunia