KLIKLABUANBAJO.ID --- Renungan singkat inspirasi harian Katolik hari ini, Senin 3 Oktober 2022. Bacaan Injil hari ini diambil dari Injil Lukas 10:25-37
Berikut renungan singkat inspirasi hari ini yang dikutip median ini dari renunganpagi.id
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, hari ini kita merenungkan perumpamaan terkenal tentang orang Samaria yang baik hati yang diceritakan Yesus kepada murid-murid-Nya, kepada orang-orang Farisi dan para ahli Taurat.
Dan perumpamaan itu dimaksudkan sebagai teguran dan pengingat bagi para elit ini dalam masyarakat Yahudi, bahwa kecuali mereka bertindak dengan cara yang diharapkan oleh Tuhan.
Tuhan Yesus bermaksud perumpamaan itu untuk menunjukkan kepada umat-Nya, bagaimana mereka yang mengikuti-Nya harus bertindak terhadap satu sama lain, yang penuh dengan cinta, belas kasih.
Orang Lewi dan imam yang digambarkan dalam perumpamaan itu adalah representasi dari semua orang yang telah dipilih Allah untuk menjadi pemimpin dan pembimbing bagi umat-Nya, karena merekalah yang diberi hak istimewa sebagai kasta imam di tengah masyarakat, untuk menjadi orang-orang dipilih untuk berada di hadirat Tuhan di Bait Suci-Nya.
Merekalah yang memahami Hukum dan mengingatnya sebagai bagian dari tanggung jawab mereka.
Namun, ketika kita membaca tindakan mereka dalam perumpamaan yang kita baca hari ini, kita melihat bahwa orang-orang ini baru saja melewati pria yang dirampok dan dipukuli, dibiarkan mati di pinggir jalan.
Mereka tidak menunjukkan kepedulian dan kepedulian terhadap orang yang membutuhkan bantuan mereka, meskipun mereka memiliki kemampuan dan kesempatan untuk melakukannya.
Mereka dengan hati-hati mengabaikan saudara-saudara mereka yang membutuhkan, dan karena itu mereka telah berdosa, bukan karena dosa tindakan tetapi karena dosa kelalaian.
Jadi apa yang Tuhan coba katakan kepada mereka adalah bahwa, tidak peduli apa posisi kita dalam masyarakat, dan seberapa baik kita dihormati oleh orang lain, tidak peduli apa kecerdasan atau kekuatan yang kita miliki, tetapi jika kita tidak memiliki kasih di dalam diri kita, kita tidak akan diterima, melainkan akan ditolak oleh Tuhan.
Tuhan tidak memiliki tempat yang disiapkan untuk semua orang yang tidak punya kasih, bahkan jika mereka termasuk di antara umat-Nya sendiri.
Kenapa begitu? Itu karena orang-orang ini meremehkan orang Samaria dan memandang rendah mereka.
Mereka bangga dengan garis keturunan dan kedudukan mereka sebagai salah satu yang diperhitungkan di antara orang-orang pilihan Israel, dan bahkan sebagai orang-orang yang dipercayakan untuk menjadi penjaga dan pemelihara Hukum Allah.
Orang Samaria dipandang sebagai orang kafir, dan bahkan orang yang paling buruk, karena orang Samaria dipandang sebagai orang yang keji dan barbar yang telah mengambil tanah yang seharusnya menjadi milik orang Israel.