KLIKLABUANBAJO.ID | Para pedayung yang sedang melakukan ekspedisi yakni Tim Dayung Jelajah Nusantara (DJN) Flores Sea Kayak Expedition, melintas di Selat Molo yang terkenal dengan arusnya yang deras berputar-putar, salah satu selat yang banyak dihindari orang untuk dilewati.
Para petualang DJN itu mendayung di selat tersebut dalam ekspedisinya hari ini, Senin (2/10/2023).
Penjelajah DJN yang sudah hampir dua bulan mendayung keliling Flores, Senin itu berangkat dari kamp tempat mereka istirahat yakni di Pantai Golo Mori, tepatnya di ITDC menuju Pantai Wingkol yang relatif cukup dekat dengan Labuan Bajo.
Mereka start dayung pada jam 08.00 Wita menunggu laut pasang, target jarak yang ditempuh 14,8 kilometer.
Baca Juga: Penjelajahan Tim DJN Melintasi Etape Terakhir, Recovery di Aimere Sebelum ke Borong
"Prediksi cuaca berawan. Potensi hujan di jam 2 siang. Angin 7 knot, gelombang 0,3 meter. Jumlah personil yang akan mendayung bertambah 3 orang. Total tim pedayung menjadi 9 orang," demikian yang dilaporkan oleh Tim DJN.
Dijelaskan bahwa tim akan bergerak melipir di sisi kanan. Selain itu tim pedayung juga akan dikawal oleh kapal Basarnas melewati Selat Molo.
Sedangkan tim mobil dan motor akan stanby komunikasi pinggir pesisir.
Selat Molo adalah selat yang memisahkan Pulau Flores dengan Pulau Rinca yang merupakan salah satu pulau tempat hidupnya Komodo dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
Baca Juga: Kicauan Burung di Wae Rebo Manggarai yang Mengesankan bagi Petualang DJN
Selat Molo identik dengan arus yang menyerupai banjir, berputar-putar dan hanya bisa dilewati di waktu tertentu dengan ekstra hati-hati, hanya warga lokal yang mengetahui persis kapan waktu yang bisa dilewati serta letak lintasan yang bisa dilalui.
Selat Molo pernah direncanakan akan menjadi salah satu sumber listrik karena kekuatan arusnya. Selain itu juga diinformasikan bahwa di kawasan tersebut akan dilakukan studi kelayakan untuk pembangunan jembatan yang melintasi selat tersebut.
Kawasan di sekitar Selat Molo itu merupakan kawasan yang menarik karena panoramanya, salah satu kawasan yang dilirik oleh banyak pemilik modal untuk berinvestasi.
Selat Molo dekat dengan Kampung Golo Mori, wilayah itu kini terkenal dengan Kawasan Ekonomi Terpadu (KEK).
Baca Juga: Tim DJN Flores Sea Kayak Expedition Recovery di Golo Mori Manggarai Barat
Artikel Terkait
Di Watudiran Sikka Tim DJN Flores Sea Kayak Ekspedition Hadapi Ombak Tinggi dan Angin Kencang
Sebanyak 52.217 orang Tiba di Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
53.128 Orang Tinggalkan Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Angkutan Kargo di Labuan Bajo Tumbuh Positif
Ketua HPI NTT Viktor Pance: HPI Perjuangkan Perda Pramuwisata dan Lisensi Pramuwisata
3.252 Orang Transit di Bandara Komodo Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Sebanyak 6.858 Orang Berangkat Lewat Laut Tinggalkan Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Tinggalkan Labuan Bajo Manggarai Barat, 1.184 Orang Menyeberang dengan Feri
478 Pesawat Mendarat di Bandara Komodo Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Berikut ini Daftar Jumlah Penumpang Kapal Pelni yang Berangkat dari Labuan Bajo Januari hingga Agustus 2023
Jangan Sepelekan Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Labuan Bajo dari Peningkatan Arus Penumpang Kapal
Hiruk Pikuk Penumpang dari Labuan Bajo yang Bepergian, Peluang Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Kemegahan Flores di Mata Para Penjelajah DJN, Mulai dari Peninggalan Majapahit hingga Tebing Megah
Terbaru di Labuan Bajo Destinasi Wisata Olahraga Kano Makin Digemari Wisatawan
Tim DJN Flores Sea Kayak Expedition Kunjung Danau Kelimutu Mengisi Recovery di Nanganesa Ende