Dalam surat dari Bank Dunia dengan kop surat THE WORLD BANK, tanggal 28 April 2022 itu disampaikan bahwa surat tersebut ditujukan kepada masyarakat yang sebelumnya menandatangani surat ke Bank Dunia tanggal 30 Juli 2021.
"Seperti yang telah kami sebutkan dalam surat-surat kami sebelumnya, rencana kami untuk mengunjungi Wae Sano untuk pertemuan tatap muka dengan anggota masyarakat sebelumnya tidak bisa dilakukan karena Covid-19 dan pembatasan perjalanan/kegiatan. Karena saat ini dampak pandemi mengalami penurunan, kami sekarang dapat mengunjungi Wae Sano dan bertemu langsung dengan Bapak/Ibu," demikian bunyi salah satu bagian dalam surat itu.
Disampaikan juga dalam surat tersebut bahwa dalam pertemuan tanggal 9 Mei 2022 itu nanti, pihak Bank Dunia ingin mendengar langsung pandangan dari masyarakat terkait proyek panas bumi.
"Melalui interaksi langsung ini kami berharap dapat memahami secara menyeluruh mengenai perhatian Bapak/Ibu terkait hal tersebut di atas. Kami berharap untuk mendapatkan jawaban Bapak/Ibu dalam waktu dekat," bunyi bagian lain dalam surat itu.
Salah satu tokoh masyarakat Wae Sano Yosep Erwin Rahmat, membenarkan tentang adanya surat dari Bank Dunia itu.
Warga kata dia bersedia melakukan tatap muka dengan Bank Dunia.
Ditegaskan juga bahwa pihaknya menolak eksplorasi geotermal Wae Sano.
"Betul Bank Dunia akan datang tanggal 9 mau bertemu langsung dengan masyarakat penolak, informasi yang itu betul. Kami bersedia, masyarakat bersedia karena yang membiayai proyek ini dari Bank Dunia," kata Yosep, Jumat (6/5/2022).