Dia menambahkan, berkaitan dengan longsor yang terjadi pada Hari Jumat, pemerintah sudah mengirim alat berat untuk membersihkan material longsor di lokasi tertentu.
Alat berat kata dia selalu siap untuk membantu membersihkan material longsor, terutama di ruas jalan umum.
Dia mengakui, pemerintah juga lalai dalam melakukan antisipasi namun warga juga kata dia melakukan hal yang sama, seperti membangun rumah di daerah aliran sungai atau bantaran kali walaupun sudah diingatkan berulang kali oleh pemerintah.
Hal tersebut membuat aliran air sempit diperparah dengan masih rendahnya kesadaran untuk membersihkan lingkungan.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mabar Ovan Adu, ditemui beberapa waktu sebelumnya, menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua camat untuk mengimbau warga agar waspada cuaca buruk.
"Kami sudah mengimbau lewat Camat dan para Kepala Desa agar masyarakat waspada dampak cuaca buruk seperti hujan dan angin. Waspada terhadap bahaya banjir dan tanah longsor. Hujan yang terus menerus bisa mengakibatkan pergeseran struktur tanah. Petani-petani juga harus selalu waspada," kata Ovan.
Dia menjelaskan, beberapa kecamatan yang rawan akibat cuaca buruk yakni Ndoso, Kuwus, Kuwus Barat, Sano Nggoang, Mbeliling dan Pacar.
Namun bukan berarti kecamatan yang lain aman tetapi tetap harus waspada. (tin)
