KLIKLABUANBAJO.ID|MBELILING-- Menyadap Tuak dari Pohon Enau merupakan salah satu aktivitas warga di Desa Wisata Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).
Aktivitas tersebut menjadi salah satu atraksi yang bisa disaksikan langsung oleh wisatawan yang berkunjung.
Hasil sadapan setiap orang dalam sehari bisa mencapai 50 liter Tuak, selanjutnya dilakukan proses penyulingan untuk menjadi Sopi, salah satu jenis minuman khas yang biasa dibutuhkan saat acara tertentu.
"Satu orang bisa menyadap sampai tiga Pohon Enau atau lebih. Satu pohon menghasilkan 15 sampai 20 liter tuak sehingga per orang bisa 50 liter setiap hari. Dalam satu hari dua kali sadap yaitu pagi dan sore," kata Kepala Desa Tondong Belang, Fransiskus Severius Fedi.
Menyadap Tuak hingga penyulingan oleh warga setempat kini didampingi langsung oleh Burung Indonesia sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
"Enau adalah tanaman hutan yang banyak tumbuh di bentang alam Mbeling. Dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi warga. Menyadap Tuak merupakan pengambilan hasil hutan yang menjamin keberlanjutan hutan karena tidak menebang. Tuak merupakan hasil hutan non kayu dan menjamin keberlanjutan kawasan bentang alam Mbeliling," kata
Stakeholder Relation Officer Burung Indonesia Program Flores, Ferdinand Hamin.
Dia menjelaskan, pihaknya tidak menyentuh peredaran produksi tuak setelah penyulingan tetapi keterampilan warga memanfaatkan sumber daya alam.