MBELILING, KL--Pengunjung pasti menikmati sensasi sejuknya desiran sepoi yang disempurnakan oleh air kolam saat menyentuh kulit tubuh, seperti hendak melepaskan semua lelah akibat perjalanan ke lokasi ini. Merendam di kolam mini di tengah tebing sambil menikmati panorama alam di sekitarnya, membuat tempat ini menjadi spot wisata incaran baru bagi para pencinta wisata alam pegunungan. Cunca Jami nama tempat ini, berada di sekitar Kampung Meleng, Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT atau terletak tidak jauh dari Labuan Bajo. Air terjun di spot ini merambat turun mengikuti kelokan latar batu-batu berbentuk balok yang menempel erat dan rapi di dinding tebing. Batu alami berbentuk balok ini tersusun bertingkat sehingga membentuk tangga tempat air terjun mengalir perlahan ke dasar tebing. Di kiri dan kanan air terjun, ada pepohonan berukuran besar sehingga memberi rindangan yang menyegarkan tubuh. Bebatuan yang membentuk gua-gua kecil di sekitar air terjun kadang mengundang tanya di hati, apakah ada sesuatu di dalam lubang- lubang batu itu. Saat ini spot wisata Cunca Jami sedang diperjuangkan warga Meleng untuk dikelola menjadi spot wisata desa. Menjadi alternatif kunjungan selain Cunca Wulang yang sudah mendunia itu. Cunca Jami memang tidak bisa menggantikan Cunca Wulang dengan tawaran untuk lompat tebing dan berenang di kolamnya. Namun Cunca Jami memiliki panorama yang tak kalah menarik. Di Cunca Jami sangat tidak direkomendasikan untuk melompat dan berenang karena kolamnya cukup dangkal dan sempit. Tetapi panoramanya sangat memanjakan mata. "Cunca Jami tiada duanya," begitu komentar wisatawan Veni dan Rosy, saat berkunjung ke tempat ini Jumat pekan lalu. Dari jarak sekitar 25 meter, pengunjung sudah bisa menyaksikan dinding batu berbentuk balok dengan air bening mengalir di atasnya. Dua moment yang cukup viral di media sosial tentang lokasi ini, yaitu saat ada yang merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-75 pada 17 Agustus 2020 beberapa waktu lalu di tempat ini dan kehadiran Kaka Slank akhir Agustus lalu di spot ini. Pekan lalu itu saya menjejaki tangga alam di lokasi tersebut bersama beberapa teman. Dalam perjalanan menuju lokasi, kami hampir saja tersesat. Bahkan sempat terlintas di pikiran untuk pulang kembali ke Warsawe dan mengarahkan teman-teman saya agar berwisata ke Cunca Wulang. Namun ada keyakinan bahwa jalan setapak yang ada di hadapan kami saat itu hanya menuju satu arah saja yakni Cunca Jami, itu yang menuntun kami sampai ke lokasi. Benar saja, jalan itu sampai di spot wisata Cunca Jami. Tanpa membuang waktu, saya bersama beberapa kawan, semuanya laki-laki, berusaha untuk mendaki melewati tangga batu. Membutuhkan nyali memang. Juga memacu adrenalin. Kami mendapatkan potret unik kolam air terjun dan bentuk batu balok diabadikan dari puncak. Tentu dengan catatan setelah bisa menaklukan dinding tebing. Sungguh kami mendapatkan pengalaman unik dan tak akan terlupakan. Jika tidak bisa menaklukannya, pengunjung masih bisa memanjakan mata dengan deretan batu berbentuk balok itu dari kolam di dasar tebing. Pengalaman itu seperti permata untuk diceritakan kepada keluarga dan teman-teman. Jika hendak berwisata ke Cunca Jami, jangan ragu meski belum ada rambu petunjuk arah, kita pasti bisa tiba di spot tersebut. Selokan yang jaraknya sekitar 70 meter dari aliran sungai Wae Mentik menjadi petunjuk paling mudah. Arah jalan setapak di sekitar selokan itu menuju ke Cunca Jami. Hentikan kendaraan di titik selokan yang melintasi aspal jalan utama menuju Meleng. Ikuti jalan tanah, jalan setapak. Jejak kaki jelas terlihat karena biasa dilalui para petani ke sawah. Jalan yang sama ini juga akses utama menuju lokasi wisata. Berjalan di bawah naungan Pohon Kemiri yang usianya sudah mencapai 40 puluhan tahun. Jalan setapak itu mengarahkan wisatawan sampai ke lokasi wisata. Tetapi jika takut tersesat, anda bisa juga menggunakan jasa pemandu lokal asal Meleng. Bersyukur sekali jika kebetulan bertemu petani setempat. Anda bisa meminta bantuannya, dan bayarlah mereka seberapa layaknya menurut anda. Sebab belum ada tetapan tarif jasa pemandu. Tiket masuk pun belum ada. Jika tidak ada pemandu, anda susuri saja jalan setapak menuju lokasi. Jalan setapak itu hanya menuju satu arah yakni lokasi wisata Cunca Jami. Membutuhkan waktu tempuh sekitar 20 menit dengan jarak dari jalan raya sekitar 500 meter. Setiba di sungai, berjalanlah sekitar 10 meter ke arah hulu melewati aliran sungai dan anda sudah bisa langsung menyaksikan tebing batu balok dengan air terjun yang menghiasinya. Silahkan nikmati akhir pekan di sana. Selamat menikmati liburannya bersama keluarga. Batu berbentuk balok Cunca Jami siap menyambut Anda. Ayo datanglah ke Cunca Jami. Sama seperti spot wisata lainnya sekitar wilayah Mbeliling, belum ada warga yang menjajakan makanan di lokasi wisata. Belum ada yang menjual makanan, air dan buah-buahan. Karena itu, bagi wisatawan diharapkan untuk membuat perencanaan secara baik sebelum berwisata ke Cunca Jami. Pastikan menyediakan makanan dan air minum untuk bekal selama ada di spot wisata. Tempat wisata ini juga belum dikelola. Jika jalan menuju lokasi saja masih jalan setapak, apalagi fasilitas pendukung lainnya. Belum ada sama sekali. Tidak ada pos jaga. Tidak ada pemandu lokal yang resmi. Sehingga jika kehadiran anda di lokasi wisata tanpa keberadaan pemandu lokal, maka keselamatan anda ada di tangan anda sendiri. Karena itu, saat berada di lokasi tetap menjaga adab dan sopan santun agar alam tetap memelihara dan menjaga kita. Jangan membuang sampah di sungai. Setiap pengunjung bertanggung jawab akan kebersihan lokasi wisata. Selamat berwisata. (lik)