LABUAN BAJO, KL--Kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo (TNK) Labuan Bajo, ditutup sejak Hari Minggu (22/3/2020) atau sejak 4 bulan lalu, berkaitan dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Lukita Awang Nistyantara, kepada KLIK LABUAN BAJO. ID, menyampaikan bahwa keberadaan manusia yang berinteraksi dengan satwa pasti ada pengaruhnya, walau tidak berpengaruh nyata. "Aktivitas wisata agak mempengaruhi perilaku satwa liar di alam. Pada lokasi wisata daratan seperti Loh Liang dan Loh Buaya, aktifitas wisata ditiadakan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Balai TNK bersama akademisi dari IPB sedang melakukan kajian," kata Awang, Rabu (1/7/2020). Kajian tersebut kata dia, bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan wisata yang ditutup terhadap perubahan perilaku satwa Komodo di areal wisata Loh Buaya, Pulau Rinca. "Hasil kajian akan dianalisis dan diketahui pada bulan depan," kata Awang. Hal lain yang disampaikannya terkait dinamika populasi satwa Komodo dalam 5 tahun terakhir yaitu 2015 sampai 2019. "Mengalami fluktuasi yaitu peningkatan dan penurunan populasi sebagai bentuk mekanisme alamiah pada populasi di alam liar," kata Awang. Dia menjelaskan, untuk tahun 2019 lalu diperkirakan di TNK terdapat sebanyak tiga ribuan individu Komodo. "Jumlah ini sedikit lebih tinggi dibandingkan populasi pada tahun 2018," kata Awang. Ditambahkannya, estimasi ketersediaan satwa mangsa utama Biawak Komodo yakni Rusa, dalam 5 tahun terakhir (2015 sampai 2019) menunjukkan kecenderungan stabil pada Pulau Rinca, Nusa Kode, dan Gili Motang. "Sedangkan di Pulau Komodo, memiliki nilai indeks kepadatan populasi Rusa yang lebih tinggi dibandingkan ketiga pulau tadi," kata Awang. Tren tersebut kata dia, menjadi dasar kebijakan pengelolaan dalam meningkatkan pengamanan dan pemantauan populasi berkala di TN Komodo. (tin)