KLIKLABUANBAJO.ID -- Ferdi Mado, seorang fotografer yang sudah dikenal di Maumere Kabupaten Sikka NTT sering menyebarkan foto-foto turis cantik mengenakan kain tenun ikat etnik Sikka di akun media sosial Facebooknya.
Ferdi mengambil gambar-gambar itu di rumah Sanggar Lepo Lorun di Kampung Nita Maumere. Sebuah sanggar tenun ikat yang telah mendunia.
Setiap kali menyebarkan foto di akun media sosialnya, Ferdi menyertai dengan sebuah ajakan," Ayo datang ke Sanggar Tenun Ikat Lepo Nita Maumere, NTT,".
Baca Juga: Ternyata Ada Keindahan Lain di Kampung Adat Wae Rebo
Sanggar ini cukup populer di Sikka, bahkan sudah dikenal wisatawan dari berbagai negara. Para wisatawan asing sering datang dan belajar cara menenun di Sanggar Lepo Lorun.
Berbagai hasil karya tenun para ibu di sini juga sudah dipamerkan Alfonsa Horeng (pendiri sanggar) di berbagai negara Eropa dan Amerika.
Sanggar ini menjadi sekolah tenun yang mewarisi pengetahuan tradisi yang cukup asli. Bagi wisatawan yang ingin mengenal proses menenun secara alami, Lepo Lorun tempatnya.
Baca Juga: Bacaan Harian Katolik Jumat 26 Agustus 2022 Hari Biasa Pekan XXI Injil Matius 25:1-13
Sanggar Tenun Lepo Lorun mewarisi kearifan lokal penenun Sikka dalam mewarnai kain tenun dengan bahan-bahan alami yang diambil langsung dari hutan.
Karena pewarna alami, kain yang dihasilkan tampak kalem dan tidak mencolok. Belum lagi anek motif tenun yang dihasilkan, sungguh karya seni warisan yang luar biasa.
Setiap motif tenun memiliki makna filosofis tersendiri, dan wisatawan dapat menemukan penjelasannya di Sanggar Lepo Lorun Maumere.
Baca Juga: Rute Terbaik Menuju Kampung Todo Manggarai NTT, Turis bisa Melalui Dua Jalur Ini
Selain di Lepo Lorun, komunitas penenun lain yang bisa dikunjungi di Sikka ada di Watu Blapi, Kecamatan Hewokloang.
Komunitas penenun di sini juga mewarisi tradisi tenun yang unik dan otentik, pesona Tenun ikat Kabupaten Sikka.