LABUAN BAJO, KL--Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Flores, NTT, telah mengakibatkan 55 orang meninggal dunia dari 117 warga yang positif. Puluhan orang yang meninggal dunia dan angka positif itu terhitung sejak tahun 2005 lalu hingga September 2020 ini. Diduga angkanya bisa jauh lebih besar dari itu karena bisa saja masih banyak yang belum terdeteksi. Kepala Dinas Kesehatan Mabar Paulus Mami, menyampaikan bahwa salah satu hal yang menjadi fokus utama perhatian dinas tersebut saat ini adalah masalah HIV/AIDS. Apalagi kata dia, Mabar khususnya Labuan Bajo merupakan destinasi pariwisata super premium. "Penanganan terhadap masalah HIV/AIDS menjadi salah satu prioritas kami saat ini. Kami terus bekerja sesuai dengan apa yang sudah kami rencanakan agar masalah ini tidak semakin bertambah," kata Paulus, saat ditemui di kantornya, Senin (12/10/2020). Lebih lanjut saat itu, persoalan HIV/AIDS disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Paskalina Kusumawati. "Jumlah yang meninggal dunia akibat HIV/AIDS di Manggarai Barat saat ini sebanyak 55 orang dan yang positif 117 orang. Jumlah itu terhitung sejak tahun 2005 lalu sampai September 2020 ini," kata Paskalina. Warga yang positif kata dia tersebar di sejumlah tempat yang ada di wilayah Mabar. Dinas Kesehatan tetap terus melakukan penanganan, termasuk melalui 21 Puskesmas yang ada di kabupaten itu. Warga berharap agar pemerintah lewat Dinas Kesehatan perlu melibatkan pihak lain seperti tokoh agama dalam penanganannya. "Persoalan HIV/AIDS di Mabar ini sudah sangat serius. Di permukaan boleh biasa-biasa saja tetapi ternyata persoalan ini semakin serius. Apalagi Labuan Bajo ibu kota Mabar sudah ditetapkan sebagai destinasi super premium," kata salah satu warga Labuan Bajo, Hardinus. (tin)