LABUAN BAJO, KL--Kehamilan di luar rencana terutama yang terjadi pada pelajar-pelajar di Manggarai Barat (Mabar) butuh penanganan bersama, baik pemerintah, masyarakat, tokoh agama dan pihak terkait lainnya. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Mabar Melkior Nudin, menyampaikan bahwa pihaknya sudah membahas hal itu bersama Dinas Kesehatan. Menurutnya, salah satu yang perlu dilakukan bersama adalah perhatian terhadap para pelajar yang tinggal di asrama atau kos agar tidak terjerumus ke pergaulan yang merugikan. "Kehamilan di luar rencana terus bertambah. Bahkan terjadi di bawah usia yang diharapkan. Misalnya kehamilan terjadi pada pelajar yang masih usia di bawah 20 tahun," kata Melkior kepada KLIK LABUAN BAJO. ID. Dia menambahkan, salah satu faktor terjadinya hal tersebut karena kurangnya pemahaman terhadap kesehatan reproduksi. "Tentu ini perlu partisipasi banyak pihak agar persoalan yang sama tidak terjadi terus menerus. Kami juga sudah membahas ini bersama Dinas Kesehatan," kata Melkior. (tin)