Naskah Lengkap Sambutan MGR Siprianus Hormat Pr Pada Pembukaan Sidang Pastoral Gereja Keuskupan Ruteng 2023

photo author
- Senin, 9 Januari 2023 | 15:20 WIB
Uskup Ruteng MGR Siprianus Hormat PR pada pembukaan Sidang Pastoral Keuskupan Ruteng Senin (9/1/2023) (Dok Humas Keuskupan Ruteng )
Uskup Ruteng MGR Siprianus Hormat PR pada pembukaan Sidang Pastoral Keuskupan Ruteng Senin (9/1/2023) (Dok Humas Keuskupan Ruteng )

Inilah misteri agung dan mulia yang boleh kita alami dalam peristiwa inkarnasi Logos, dan yang tak pernah berhenti kita syukuri, yakni pengangkatan kita menjadi putera-puteri Allah.

Baca Juga: Natal Bersama di RSUD Komodo Labuan Bajo, Romo Beny Jaya: Mari Kita Meraih dan Menjadi Bintang

Menurut Bapa Gereja Athanasius, dalam peristiwa inkarnasi terjadilah sacrum commercium, pertukaran suci: Allah menjadi manusia, agar kita menjadi ilahi.

Dengan demikian, perayaan Natal selalu bermakna pembaruan. Perjumpaan dengan Yesus, Bayi Betlehem, mengubah dan mengorientasi kehidupan kita secara baru.

Injil Matius mengisahkan, setelah menemukan bayi Yesus, para Majus, Sarjana dari Timur, kembali ke negerinya melalui “jalan lain” (Mat 2:12).

Baca Juga: Keren, ini Tempat Terindah untuk Melihat Australia dari NTT

"Jalan lain” ini tentu tidak hanya bermakna geografis, tetapi juga simbolis yang menggarisbawahi cara hidup baru dalam semangat bayi Betlehem. Semangat dan jalan baru apakah itu?

Dalam khotbah malam Natal 2022, Paus Fransiskus mengajak kita menemukan makna Natal dalam narasi Injil Lukas: bayi yang terletak dalam palungan (Luk 2:7).

Palungan ini tidak sekedar kebetulan menjadi tempat lahir Sang Penebus, tetapi simbol yang dipilih oleh Allah sendiri untuk mengungkapkan kehadiran-Nya di tengah-tengah kita.

Baca Juga: Turap Penahan Kolam Pemandian Wisata Liang Kantor Labuan Bajo NTT Terancam Jebol

Palungan adalah lambang kedekatan Allah terhadap kita. Bahkan melalui palungan, Dia ingin menjadi makanan yang memberikan kekuatan dan kebahagiaan sejati dalam hidup kita.

Namun sayangnya, kita justru lapar terus karena tidak pernah puas mencari kenikmatan dalam konsumsi dan kepemilikan, dalam kenikmatan hal-hal duniawi.

Palungan mengajak kita merasakan kedekatan Allah dan merasakan bahwa, Yesuslah satu-satunya yang memuaskan lapar dan dahaga kita.

Baca Juga: Keren, ini Tempat Terindah untuk Melihat Australia dari NTT

Dengan itu, tampak pula makna lebih lanjut dari Palungan yaitu kehadiran Allah yang konkret. Allah sungguh menjadi manusia dalam diri bayi Betlehem.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Feliks Janggu

Sumber: Romo Erick Ratu Pr

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menggali 'Emas' di Warloka Pesisir di HPN 2025

Minggu, 9 Februari 2025 | 15:02 WIB

Terpopuler

X