KLIKLABUANBAJO.ID -- Perjalanan hidup Greysia Polii, mantan atlet Badminton Indonesia, menarik untuk diikuti. Ia merantau ke Jakarta saat usia 8 tahun, sempat lupa untuk sekolah, tetapi selalu diingatkan kakak pertamanya untuk tetap belajar.
BaCA Juga : Curhat Greysia Polii, Merantau ke Jakarta Umur 8 Tahun untuk Wujudkan Mimpi jadi Pemain Bulutangkis
Dikutip dari video YouTube chanel Gita Wirjaman, Greysia menceriterakan saat-saat awal merantau di Jakarta.
“Ke Jakarta saat saat umur saya 8 tahun. Kakak pertama saya bilang, Greys kamu boleh main Bulu Tangkis ke Jakarta, tapi nggak boleh putus sekolah. Jadi kata dia pokoknya kalau kamu mau main Bulu Tangkis kamu harus sekolah,” kata Greys menirukan perkataan kakaknya yang terpaut usia 18 tahun dengannya.
Greys melanjutkan, saat itu Ia sangat mencintai bulu tangkis, percaya diri dengan dengan bakatnya, dan pada akhirnya cuman tahu main Bulu Tangkis, lupa yang namanya sekolah.
“Nah, tapi kakak saya memaksa saya, kamu boleh main Bulu Tangkis, saya ijinkan, tapi kamu tetap sekolah,” kata Greys, kembali menirukan perkataan sang kakak.
“Jadinya ya sudah jalan, pindah ke Jakarta sekolah di Pejaten 06 Pagi, sekolah negeri, karena biaya juga disitu lebih murah dan sebagainya tapi tinggalnya di Pejaten Pasar Minggu,” lanjutnya.
Baca Juga : Semarak Persiapan Perayaan Kemerdekaan di Cunca Wulang, Warnai Pagar dan Pasang Spanduk
Greys Polii (35), anak dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi, asal Manado Sulawesi Utara, sangat mencintai badminton, usia 5 tahun sudah belajar cara memegang raket, cara memukul bola. Usia 7 tahun Grace sudah menjuarai perlombaan Bulu Tangkis tingkat Provinsi untuk level usia 10 tahun.
Greysia Polli merupakan bertahan Olimpiade 2020 untuk cabang ganda putri. Saat itu, Ia bermain bersama pasangannya Apriyani Rahayu. Keduanya menjadi atlet putri Indonesia ketiga dan keempat yang memenangkan medali emas dalam ajang Olimpiade setelah Susi Susanti pada 1992 dan Lilyana Natsir pada 2016. Greysia juga menjadi peraih medali emas Bulu Tangkis putri tertua pada ajang Olimpiade, dengan usia 33 tahun.***