"Untuk versi cetak kami sudah menghentikan proses pencetakan versi lama, dan pencetakan selanjutnya akan menggunakan edisi revisi. Kami juga akan segera mengedarkan suplemen perbaikannya bagi yang sudah menerima buku," ujarnya.
Sebelumnya, sebagaimana diberitakan media ini, Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) untuk SMP kelas 7 ramai diperbincangkan publik.
Buku karya Zaim Uchroni dan Ruslinawati itu diperbincangkan karena di dalamnya menyajikan informasi yang keliru tentang iman umat Kristiani.
Baca Juga : Sedang Viral, Buku PPKn Menyajikan Informasi Keliru tentang Iman Umat Kristiani
Pada halaman 79, buku itu membahas tentang "Kebhinekaan Indonesia". Di situ dijelaskan singkat tentang Protestan dan Katolik.
"Agama Kristen Protestan mulai berkembang setelah kedatangan bangsa-bangsa Eropa, terutama Belanda dan Inggris, sekitar Abad ke-17. Tuhannya adalah Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus sebagai tiga yang tunggal atau Trinitas. Injil menjadi kitab sucinya. Umat Kristen Protestan wajib beribadah setiap akhir pekan di gereja masing-masing," dikutip dari buku PKN karya Zaim Uchroni dan Ruslinawati halaman 79.
Selanjutnya dijelaskan tentang Katolik.
"Agama Katolik mulai berkembang bersama dengan kedatangan bangsa Spanyol dan Portugis di Abad ke-16. Tuhannya sama dengan Kristen Protestan, yakni Trinitas Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus. Kitab sucinya juga Injil. Dengan peribadatan tersendiri berbeda dengan Protestan, umat Katolik wajib beribadah setiap akhir pekan di gereja Katolik," dikutip dari buku PKN karya Zaim Uchroni dan Ruslinawati halaman 79.
Artikel Terkait
Dive Site Paling Berkesan di Labuan Bajo, Berikut Penjelasannya
CItayam Fashion Week lagi Marak, Presiden : Asalkan Positif
Nikmati Keindahan Dalam Kota Labuan Bajo di 5 Tempat ini
Kenaikan NJOP Disoroti, Bupati Mabar: Memangnya Bupati Tidak Baca Aturan
Pemda Mabar Beberkan Alasan Naikan NJOP
100 Peserta Ujian Sertifikasi Kompetensi Sektor Pariwisata di Labuan Bajo
Wisatawan Asing Kembali Ramai Berkunjung ke Cunca Wulang, UMKM Rebutan Bangun STAN Jualan
Air di Sungai Besar ini Mengalir Lancar lalu Hilang di Satu Tempat