pariwisata

Rencana Penutupan TNK, Anggota DPRD Mabar Ali Sehidun: Perlu Presentasi Hasil Kajian

Senin, 19 Agustus 2024 | 17:31 WIB
Anggota DPRD Mabar Ali Sehidun. Terkait rencana penutupan TNK, anggota DPRD Mabar Ali Sehidun menegaskan perlunya presentasi hasil kajian terkait rencana itu.

Rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo (TNK) mendapat berbagai tanggapan, salah satunya dari anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Ali Sehidun yang juga sebagai Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) di kabupaten itu.


KLIKLABUANBAJO.ID | Disampaikannya, Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) perlu mempresentasikan hasil kajian yang menjadi dasar atau alasan dilakukannya rencana penutupan Taman Nasional Komodo (TNK) pada pertengahan tahun 2025.

Presentasi hasil kajian itu perlu disampaikan agar masyarakat bisa mengetahui secara pasti apa yang terjadi di TNK selama ini sehingga harus ditutup.

"Harus mempresentasikan hasil kajian-kajian yang telah dilakukan oleh para ahli dan pakar berkaitan dengan eksistensi satwa komodo. Hal ini penting dilakukan supaya masyarakat umum tahu dan paham dampak yang timbul bila tidak ada jedah waktu kunjungan wisatawan ke dalam kawasan TNK," kata Ali.

Hal terpenting lain kata dia adalah harus lakukan sosialisasi kepada masyarakat luas tentang rencana penutupan itu.

"Sejauh ini kita belum tahu pasti seperti apa formulasi penutupannya, apakah sekali semingu atau sekali sebulan. Bagi saya yang wajib dilakukan oleh pihak BTNK adalah harus sosialisasi secara intens ke masyarakat dan juga harus mempresentasikan hasil kajian oleh para ahli dan pakar berkaitan dengan eksistensi satwa komodo," kata Ali.

Menurutnya, kalau memang hasil kajian dan penelitian para ahli menyimpulkan pilihan penutupan TNK secara periodik maka opsi waktu penutupanya dimulai bulan Januari-Maret.

"Karena di bulan itu musim hujan dan gelombang besar. Masyarakat, terutama travel agent selalu bertanya mengenai mekanisme penutupannya karena berdampak langsung ke pangsa pasar dan penjualan paket wisata yang telah dilakukan ke calon wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara," kata Ali yang berlatar belakang pelaku pariwisata ini.

Dia yakin, pihak BTNK mengambil kebijakan penutupan TNK melalui kajian yang matang dan berbasis data dan fakta.

Sebelumnya Kepala BTNK Hendrikus Rani Siga, menjelaskan bahwa penutupan sementara yang dimaksudkan adalah penutupan secara berkala (buka tutup).

Tujuannya agar memberikan kesempatan kawasan untuk istirahat dan recovery serta memberikan kesempatan kepada Obyek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) di luar kawasan TNK bisa berkembang.

"Sebenarnya penutupan sementara yang selama ini beredar di medsos yang dimaksud adalah penutupan secara berkala (buka tutup) untuk memberikan kesempatan kawasan untuk istirahat dan recovery. Juga memberikan kesempatan untuk ODTWA di luar kawasan TNK bisa berkembang," kata Hendrik.

Dia menambahkan, target penutupan dilakukan pada pertengahan tahun 2025 mendatang.

"Skema buka tutupnya masih akan dikaji oleh tim ahli dari Perguruan Tinggi," kata Hendrik.***

Tags

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB