KLIKLABUANBAJO.ID|LABUAN BAJO -- Sejak Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Multipurpose Wae Kelambu, Labuan Bajo, 14 Oktober 2021 lalu, kapal-kapal logistik pindah dari pelabuhan lama ke sini. Pemisahan pelabuhan logistik dan pelabuhan angkutan penumpang diharapkan mengurai kepadatan di area pelabuhan. Pelabuhan lama di Labuan Bajo digunakan khusus untuk angkutan penumpang, terutama untuk kapal-kapal wisata. Kecuali penumpang yang menggunakan jasa kapal-kapal perintis, seperti Roro, masih turun di pelabuhan Multipurpose. Bagaimana kondisi akses menuju pelabuhan Multipurpose itu saat ini? Pantauan KLIKLABUANBAJO.ID Selasa (15/3/2022), jalan menuju pelabuhan itu sudah rusak. Kerusakan di beberapa titik menyebabkan kemacetan arus transportasi. Terutama kendaraan ekspedisi yang mengangkut puluhan ton barang. Kendaraan umum, kendaraan pribadi dan terutama kendaraan kontainer juga ikut macet. "Sudah makin rawan masuk area pelabuhan Multipurpose," kata Yohanes Bensuhardi atau Ardi, Selasa (15/3/2022). Ardi, yang bekerja di jasa pengurusan transportasi di Pelabuhan Multipurpose itu mengatakan mobil kontainer dan mobil ekspedisi tiap hari lewat di situ. "Mobil ekspedisi itu kan muatannya kisaran 25 sampai 30 ton. Kalau jalan rusak, pasti macet. Imbasnya ke mobil kontainer dan kendaraan umum lainnya," kata Ardi. Kemacetan itu, kata Ardi, terjadi tiap hari. Hal itu juga menyebabkan terhambatnya distribusi barang ke kota Labuan Bajo, dan kota-kota lain di Pulau Flores yang terhubung melalui Labuan Bajo. Dengan intensitas lalu lalang kendaraan pengangkut barang begitu banyak, kata Ardi, fasilitas jalan raya juga perlu konstruksi yang kuat. "Kita harap pemerintah perhatikan akses jalan menuju pelabuhan Multipurpose ini," kata Ardi. (fei)