LABUAN BAJO, KL--Ternak babi milik warga di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi NTT, kini banyak yang mati mendadak. Para peternak mengaku rugi sampai puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah. Matinya sejumlah babi itu terjadi di hampir semua kecamatan di kabupaten super premium tersebut. Salah satunya dialami oleh warga Lembor, Adrianus Mat. "Sebanyak 24 ekor babi yang saya pelihara mati mendadak dalam dua bulan terakhir. Kerugian yang saya alami sekitar empat puluh juta," kata Adrianus. Dia merincikan, dari jumlah tersebut ada 15 ekor babi berukuran kecil dengan harga pasaran Rp 1 juta per ekor, 6 ekor babi sedang dengan kisaran harga Rp 2,5 juta per ekor dan 3 ekor babi besar dengan kisaran harga Rp 4 juta per ekor. Hal yang sama dialami warga lainnya, Simon Obin. "Babi yang saya pelihara ada delapan ekor yang tiba-tiba mati. Kerugian yang saya alami belasan juta," kata Simon. Di Lembor, kematian babi terjadi di banyak tempat. Bahkan di Kecamatan Welak juga mengalami hal yang sama, banyak babi yang sebelumnya terlihat sehat tetapi tiba-tiba mati mendadak. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mabar Theresia Primadona Asmon, menyampaikan bahwa pihaknya sedang rapat bersama sejumlah dokter hewan untuk membahas persoalan itu. "Sekarang ini kami masih rapat dengan semua dokter hewan. Kami akan rekap biar detail," kata Theresia, saat dikonfirmasi via WA, Kamis (29/10/2020) . (tin)