LABUAN BAJO, KL--Para pemilik kantin yang ada di Pendopo dekat SMK Stela Maris Labuan Bajo, meminta pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), segera mencairkan dana bantuan dampak Covid-19 yang sudah dijanjikan untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Mereka mengaku sudah didatangi oleh petugas dari pemerintah sejak Maret 2020 dan mengumpulkan berkas persyaratan yang diminta oleh petugas saat itu. Persyaratan tersebut antara lain foto kopi KTP, foto kopi kartu keluarga dan surat keterangan usaha dari desa. "Kami sudah didata oleh petugas sejak Bulan Maret lalu. Saat itu mereka meminta berkas persyaratan. Kami terpaksa harus pergi ke kantor desa untuk mendapat surat keterangan usaha. Kami juga sudah kumpulkan foto kopi KTP dan kartu keluarga," kata salah satu pemilik kantin di Pendopo Barnabas Asi, diamini pemilik kantin lain Marianus Sukur. Sejumlah pemilik kantin lain yang umumnya kaum ibu juga mengeluhkan hal yang sama. Mereka ditemui wartawan di Pendopo, Kamis (2/7/2020). Para pegiat usaha tersebut mengaku, mereka belum pernah menerima bantuan apapun terkait dampak Covid-19. Mereka sudah menanyakan beberapa kali tentang kepastian pencairan dana itu ke dinas terkait tetapi belum ada jawaban pasti. Terpisah, Sekretaris Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Mabar Bernardus Odem, menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan verifikasi data untuk memastikan bantuan itu hanya diterima oleh pemilik usaha yang tidak menerima bantuan lain di desa. "Memang pendataannya sudah final dan kami juga sudah bahas Perbup (Peraturan Bupati, Red) terkait Petunjuk Tekhnis atau Juknis pemberian dana stimulan bagi UKM. Ada beberapa item Perbup yang telah diperbaiki. Dananya tetap ada, sedang diproses," kata Bernardus, didampingi Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian, Antonius Jemi. Ditegaskan bahwa penerima bantuan itu tidak boleh ada pendobelan. "Intinya tetap ada bantuan itu, saat ini kami sementara siapkan dokumennya. Kami utamakan yang terkena dampak. Tidak boleh terjadi pendobelan penerimaan bantuan dengan bantuan lain di desa," kata Bernardus. (tin)