Sebanyak 12 usaha terbaik berpartisipasi dalam acara Flores Lestari Market Day pada tanggal 22 Maret 2025 di Pusat Layanan Unit Terpadu (PLUT) Manggarai Barat.
KLIKLABUANBAJO.ID| Selain memberikan kesempatan bagi para peserta untuk dapat memasarkan produknya secara langsung, acara ini sekaligus menjadi ajang pitching bisnis di depan para juri dan mitra potensial yang dapat mendukung pertumbuhan usaha mereka.
Pada acara ini seluruh peserta akan melewati sesi pitching yang dinilai langsung oleh juri panel, di antaranya Aristyo Rahadian Wijaya selaku perwakilan dari Koalisi Ekonomi Membumi, Priska Elisabeth selaku perwakilan dari ANGIN, Yohana Tamara Yunisa selaku perwakilan dari Kalara Bomeo, dan Imelda Erlin Dugis selaku aktivis dan penggerak UMKM Labuan Bajo.
Baca Juga: Tren Pasaran Bambu di Flores Berpeluang Meningkat
Melalui acara ini, 5 usaha lestari terpilih akan diberikan dana hibah.
Selama kurang lebih 4 bulan, melalui Program Scale Green Flores, Pratisara Bumi Foundation (PBF) bersama Kampus Tanpa Dinding (KTD) telah merangkul 36 wirausaha muda Flores dari 9 kabupaten di bidang pertanian dalam mengikuti pelatihan dan pendampingan untuk mentransformasi bisnis mereka agar menjadi usaha lestari.
Baca Juga: Anggota DPRD Nagekeo Elias Cima: Rencana Pembangunan Harus Berbasis Kajian
Scale Green merupakan sebuah program pelatihan dan pendampingan usaha rintisan orang muda yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas usaha lokal untuk membangun bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
"Flores begitu kaya dengan potensi ekonomi melalui kekayaan alam, khususnya pada bidang pertanian, terlebih saat ini juga sudah mulai menjadi kawasan prioritas pariwisata. Kita perlu memastikan bahwa setiap aktivitas ekonomi tidak merusak kekayaan alam Flores dan berpihak pada masyarakat lokal," ujar pendiri dan chairperson Pratisara Bumi Foundation, Saniy.
Baca Juga: Bunda Julie Buka Puasa Bersama dan Bagikan Parcel di Siru Lembor
Acara Flores Lestari Market Day turut dihadiri pula oleh para pemangku kepentingan dan perwakilan dari berbagai institusi dan organisasi di Labuan Bajo.
Kehadiran para pemangku kepentingan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan usaha yang memanfaatkan potensi kekayaan alam lokal secara berkelanjutan, serta terciptanya ekosistem usaha lestari di Flores, usaha yang tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi semata tetapi dapat berdampak bagi masyarakat lokal dan lingkungan.***
Baca Juga: Ruas Jalan Nasional di Labuan Bajo Direndam Banjir Sudah Berulang Kali