Ia tidak mengharapkan pemberian apa pun selain sirih dan pinang, yang menemani hari-harinya merajut Tikar berbahan Pandan.
Hasil anyaman tikar itu ia jual dengan harga variasi sesuai kesepakatan. Ada yang bahkan sampai Rp.500 ribu per tikar.
Kopi pahit dan sirih pinang menjadi teman sehari-hari Mama Regina. Sementara putra dan putrinya, ada yang merantau ke Kalimantan.
Ada yang mengajar di sekolah, dan ada yang tinggal bersamanya, mengembangkan usaha kios kecil-kecilan di rumahnya.
Ia terkadang mencari buah kemiri dan memetik coklat. Uang hasil penjualan itu untuk berbagai urusan keluarga di kampungnya.
Baca Juga: Bacaan Inspirasi Harian Katolik Minggu 18 September 2022 Injil Lukas 16:10-13
Mama Regina berpesan, agar selagi masih ada orang tua, perhatikan mereka baik-baik.
"Hidup tidak ada orang tua itu tidak enak. Saya sudah alami itu dulu, hidup susah sekali," ceritanya. ***
Artikel Terkait
Kisah Asmara 2 Insan Beda Dunia di NTT, Agak Seram Tetapi Membuat Tempat ini Populer
Kisah Asmara Raja Charles III, Sebelum Menikahi Diana Dekat dengan Beberapa Wanita termasuk Camilla
Kisah Asmara Pangeran Charles dengan Lady Diana yang Berujung Cerai dan Pernikahannya dengan Seorang Janda
Kisah Asmara Anak Yatim Piatu di Desa Galang NTT, Takdir Membawanya Nikah dengan Jin sampai Lahirkan Anak
Kisah Asmara Napoleon Bonaparte, Menikahi Seorang Janda dan Menjalin Asmara dengan Beberapa Wanita
Kisah Asmara Raja Charles III Diana dan Camilla, Cinta Segitiga Sulit Dilupakan Publik
Kisah Cinta Berujung Dendam, Itulah Alasan Mengapa Nelayan Kerap Pakai Bulu Ayam untuk Pancing Ikan
Perjuangan Membangun Kisah Asmara, ini Pesan untuk Para Cowok
Kisah Manusia Berubah Menjadi Batu Tak Hanya Ada dalam Cerita Malin Kundang, di NTT juga Ada. Berikut Kisahnya
Pulau Terselatan Indonesia ada di NTT, ini Kisah Para Penjelajah saat Lewati Pintu Unik di Sana