KLIKLABUANBAJO.ID | Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny Kabur Harman yang akrab disapa BKH, menyampaikan bahwa dukungan Partai Demokrat kepada Prabowo dalam Pilpres 2024 mendatang karena ada kesamaan cara pandang.
Kesamaan cara pandang itu yakni dalam melihat masalah bangsa dan kesamaan melihat solusi persoalan serta tantangan bangsa.
"Kita punya persamaan pandangan. Ada kesamaan dalam melihat masalah bangsa ini, tantangan bangsa ini. Lalu ada kesamaan dalam solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa ini," kata BKH yang juga anggota DPR RI dari NTT di Komisi III, saat obrol santai dengan wartawan di Labuan Bajo, Sabtu (23/9/2023) siang.
Baca Juga: Kontribusi Sektor Pertanian Manggarai Barat Terhadap PDRB Sangat Kecil
Selain ada kesamaan kata dia, juga karena Prabowo siap melaksanakan agenda perubahan atau perbaikan.
"Kesamaan melihat masalah fundamental yang dihadapi bangsa ini dan kita punya solusi yang sama. Kesamaan seperti itu yang membuat kami memilih Prabowo. Kedua, Prabowo ini siap untuk melaksanakan agenda perubahan dan perbaikan yang diusul oleh Demokrat dan dia menyatakan itu secara eksplisit, beliau siap," kata BKH.
Pilihan Demokrat ke Prabowo kata dia merupakan pilihan rasional.
Baca Juga: Bupati Manggarai Barat NTT Akui Pertanian Berbasis Zonasi Belum Terwujud, ini Permintaannya
Bersama Prabowo kata BKH, Indonesia ke depan akan dibawa menjadi negara yang lebih kuat, lebih maju, lebih mandiri, lebih berkepribadian dan lebih sejahtera. Selain itu, Prabowo juga punya peluang yang sama untuk menang.
Setelah menarik dukungan kepada Anies, Demokrat berhadapan dengan 2 pilihan dan mereka memilih Prabowo bukan karena faktor ada yang baik dan ada yang tidak baik.
"Kitakan harus memilih dari dua. Bukan berarti yang satu baik dan yang satu tidak baik," kata BKH.
Baca Juga: Penjelajahan Tim DJN Melintasi Etape Terakhir, Recovery di Aimere Sebelum ke Borong
Prabowo kata dia siap melanjutkan hal-hal positif yang sudah dilakukan oleh para pendiri bangsa dan siap melakukan perubahan atau perbaikan terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki.
Perubahan yang dimaksudkan kata dia bukan semua hal.
"Dari periode-periode kepresidenan, ada kesuksesan ada kegagalan, itu hal yang biasa. Yang bagus kita lanjutkan, yang keliru kita perbaiki," kata BKH.
