LABUAN BAJO, KL--Di tengah pandemi Covid-19, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), justru tumbuh subur di Labuan Bajo yang dikenal sebagai destinasi pariwisata super premium. Salah satunya bisa dilihat dari bertambahnya bangunan tempat usaha atau jualan yang berada di pinggir ruas jalan umum, baik yang konstruksi sederhana maupun yang permanen. Pantauan KLIK LABUAN BAJO. ID, tempat usaha itu bervariasi, ada yang menyiapkan menu-menu makanan, minuman terutama kopi, gorengan dan berbagai jenis kue, jualan sayur, laundry, SPBU mini, jasa gunting rambut, serta usaha lainnya. Namun pada umumnya usaha di bidang kuliner. Bangunan tempat usaha terlihat bertambah, antara lain di sekitar Pertigaan Bappeda atau arah Sernaru, ruas jalan depan Polres hingga Patung Caci dan beberapa titik di ruas arah Kantor DPRD, ruas arah Bandara serta ruas jalan nasional dari Kampung Ujung hingga Pertigaan Pasar, ruas Lampu Merah Langka Kabe arah Gereja Roh Kudus, serta di beberapa ruas lainnya. "Di tempat saya dalam satu hari bisa puluhan yang pesan untuk diantar, paling banyak atau 60 persennya pesan menu Ayam Geprek, sisanya menu lain," kata pemilik kuliner Thirteen Chicks Labuan Bajo, Patrick Domal. Pemilik usaha lainnya Ryan Soe, mengatakan bahwa di masa pandemi ini daya beli pelanggan tetap lancar. "Khusus untuk kue yang kami sediakan, sehari bisa 150 biji terjual, terutama Kue Donat. Nasi Kuning juga banyak peminatnya," kata Ryan. Pemilik warung kopi juga mengaku pendapatannya mulai stabil dibandingkan dengan tahun 2020 lalu. "Sejak Februari 2021, sudah mulai banyak yang datang untuk minum kopi di warung kami. Kalau tahun 2020 lalu sangat sepi. Sekarang pendapatan walaupun sedikit tetapi sudah lebih baik dari tahun lalu. Pengunjung juga sekarang bertambah," kata Alni. Untuk diketahui, kasus-kasus Covid-19 di Labuan Bajo hingga Maret 2021 ini belum berakhir. Pihak-pihak terkait tetap terus berupaya menangani masalah global itu. (tin)