Kemeriahan Perayaan Misa Minggu Palma Umat Katolik Paroki Santo Yosef Mojokerto Jawa Timur

KLIKLABUANBAJO.ID -- Umat Katolik seluruh dunia memasuki pekan suci Paskah dan ditandai dengan Misa Minggu Palma yang dirayakan Minggu (2/4/2023).

Termasuk di Gereja Katolik Paroki Santo Yosef Mokerto Jawa Timur Indonesia. Misa mengenang peristiwa Yesus memasuki Kota Yerusalem itu berlangsung hikmati.

Umat Katolik menyambut Yesus dengan lambaian daun Palma, mengekspresikan kegembiraan menyambut Yesus sebagai seorang pembebas dan juru selamat.

Baca Juga: Sumber Mata Air Tua di Kampung Wisata Warsawe Cunca Wulang Labuan Bajo NTT

"Ada sekitar 1.500 umat Katolik yang tersebar pada 4 wilayah dan stasi di Mojokerto memadati gereja ikut misa, " cerita umat paroki setempat John Lobo melalui pesan WhatsApp Senin (3/4/2023).

Pastor Kepala RD Edward Paulus Suryandoko didampingi Diakon Andreas Ratno Tri Cahyono.

Sebelum umat melambaikan Palma memasuki gereja, Imam memberkati Daun Palma di luar gereja. Ribuan umat selanjutnya memasuki gereja, bernyanyi meriah sambil melambaikan Daun Palma.

Baca Juga: Meski Cuaca Buruk, Semangat Panwas Pemilu di Desa Terpencil di Mbeliling Labuan Bajo NTT Tak Pernah Surut

Suasana kemeriahan memasuki gereja berubah menyedihkan ketika pembacaan kisah penderitaan Yesus saat liturgi sabda di dalam gedung gereja.

Umat mengikuti pembacaan kisah penderitaan Tuhan Yesus dan kotbah inam dengan penuh keheningan.

Diakon Andreas menjelaskan sukacita Minggu Palma merupakan kenangan dan peringatan terhadap dua peristiwa besar bagi umat beriman.

Baca Juga: Melintasi Sungai Tanpa Jembatan, Derita Masyarakat Terpencil Wae Jare Labuan Bajo NTT

Yang pertama memperingati sukacita bangsa Yahudi saat menyambut Nabi Daud ketika kembali ke Kota Yerusalem dengan membawa pulang kemenangan perang dengan mengalahkan bangsa Filistin.

"Dan kedua kesempatan bagi kita untuk berziarah bersama Tuhan Yesus dalam perjalanan salib dan kebangkitan-Nya yang akan kita rayakan pada hari Raya Paskah," ujarnya.

Calon Imam asal Paroki Roh Kudus Kota Surabaya itu menjelaskan bahwa kematian Yesus merupakan akhir dari segala perdebatan dan polemik di antara orang Yahudi dan para pengikut Yesus.