Bacaan Injil dan Renungan Katolik Kamis 23 November 2023

photo author
- Kamis, 23 November 2023 | 11:30 WIB
Renungan harian Katolik (Tangkapan layar video YouTube Insani Ge'tengan)
Renungan harian Katolik (Tangkapan layar video YouTube Insani Ge'tengan)

Situasi yang menyertai perang dan damai tentu saja bertolak belakang satu sama lain. Dalam situasi perang, maka kehancuran dan kemelaratan pasti menyerati.

Baca Juga: Wajah Spot Wisata Cunca Wulang Setelah Jembatan Penghubung Menuju Air Terjun Diperbaiki

Baca Juga: Kades Cunca Wulang Pius Suparjo Sadhu Sambut baik MoU dengan Politeknik eLBajo Commodus Labuan Bajo

Sebaliknya dalam suasana damai, kesejahteraan dan sukacita menyertainya.

Hari ini kita melihat bagaimana Yesus meratapi Kota Yerusalem.  Apa sebetulnya yang ada di dalam hati Yesus sampai-sampai Ia menangis meratapi Yerusalem?

Tidak dijelaskan dalam perikope di atas. Akan tetapi nubuat lanjutan tentang nasib Yerusalem, di mana ia akan diserang oleh para musuhnya, dan Bait Allah dihancurkan kita bisa menemukan alasan mengapa Yesus menangis.

Baca Juga: Politeknik eLBajo Comodus Labuan Bajo Teken MoU dengan Pemdes dari Tiga Desa Wisata di Manggarai Barat NTT

Baca Juga: Kolam Air Terjun Cunca Wulang di Labuan Bajo NTT Jadi Ramah Pengunjung, Perenang Amatir juga Bisa Nikmati Kesegarannya

Yesus membayangkan kejadian luar biasa yang akan menimpa Yerusalem, yakni sebuah kehancuran karena musuh-musuhnya.

Memang pada tahun 70 masehi, Yerusalem dihancurkan oleh Kekaisaran Romawi dan seluruh penduduk Yerusalem tercerai berai.

Kita bisa membayangkan banyaknya korban jiwa dan korban harta, serta kemelaratan penduduk menyertai kehancuran sebuah kota. Itu mungkin yang bisa kita lihat dari kesedihan Yesus.

Baca Juga: Kisah Wisatawan Asal Jerman dan Spanyol Tidak Dapat Penginapan Karena Homestay Tutup, Akhirnya Nginap di Rumah Warga Cunca Wulang

Baca Juga: Pesona Air Terjun Cunca Wulang di Mata Irene dan Unai, Pasangan Kekasih Asal Eropa yang Nginap Semalam di Rumah Warga Desa Cunca Wulang

Yerusalem juga merupakan tempat Yesus ditangkap, diadili dan dihukum mati oleh para musuh-musuhnya. Apakah Yesus menangisi Yerusalem karena tidak bisa melihat siapa diriNya? Dan bahkan menyiksanya sampai Ia wafat di kayu salib.

Bagi kita orang beriman dari kisah ini mendapatkan betapa Tuhan mencintai Yerusalem, betapa Tuhan mencintai kita dan hatinya sangat sedih melihat kehancuran hidup kita karena musuh-musuh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Feliks Janggu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menggali 'Emas' di Warloka Pesisir di HPN 2025

Minggu, 9 Februari 2025 | 15:02 WIB

Terpopuler

X