KLIKLABUANBAJO.ID| Manggarai Barat (Mabar) yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki gula tradisional yang unik hasil olahan langsung dari alam.
Gula tradisional unik olahan dari alam itu merupakan warisan sejak dulu kala dan masih ditekuni hingga saat ini di beberapa tempat.
Hasil olahan dari alam dalam bentuk gula tradisional tersebut rasanya sangat khas namun cara membuatnya melalui tahapan yang cukup panjang.
Baca Juga: Kecamatan Sano Nggoang Raih Juara 1 Umum Lomba Jambore Kader PKK Tingkat Kabupaten Mabar
Aktivitas pembuatan gula tradisional ini dinamakan Kokor Gola.
"Jika ingin merasakan pengalaman yang agak berbeda, cobalah mengeksplor kegiatan Kokor Gola. Mungkin belum santer layaknya Caci, namun bila saja anda mencoba, di sana akan terdapat gambaran tentang bagaimana orang Manggarai Barat merawat tradisi dan menyulam ekonomi keluarga lewat cara berteman baik dengan alam," kata salah satu pemerhati aktivitas Kokor Gola, Dolfonsius Suhardi, kepada KLIKLABUANBAJO.ID.
Baca Juga: Polres Metro Jakarta Pusat Gagalkan Peredaran 16,9 Kilogram Sabu dari Malaysia
Dia menjelaskan, Kokor Gola merupakan sebutan lazim yang dipakai untuk menjelaskan aktivitas orang-orang di Manggarai Barat yang mengolah air dari Pohon Enau menjadi gula tradisional.
"Secara harafiah kokor artinya memasak dan gola artinya gula. Sederhananya, kokor gola berarti memasak gula" kata Dolfo, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Jelang Pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono Berbagai Persiapan Mulai Dilakukan
Dia merincikan, sebelum sampai ke Kokor Gola diawali dengan mememarkan tongkol Enau, kemudian disadap airnya lalu dimasak dan diolah menjadi gula.
"Boleh dibilang, Kokor Gola adalah pekerjaan yang membutuhkan ketelatenan. Dengan kata lain, tidak semua orang bisa melakukannya. Meminjam istilah manajemen modern, mereka yang bergelut di usaha ini benar-benar profesional," kata Dolfo.
Baca Juga: Mengenal Erina Gudono, Wanita Cantik yang Dikabarkan akan Menjadi Pasangan Hidup Kaesang Pangarep
Para pelaku Kokor Gola kata dia mengetahui proses dari yang terkecil hingga yang terbesar.
"Mungkin hanya urusan pemasaran dengan beberapa aspek pendukung di dalamnya saja yang mereka belum paham," kata Dolfo.