Doa yang paling benar adalah menyerahkan diri dan membiarkan Tuhan mengaturnya.
Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari yang terkasih dalam Kristus Tuhan,
Iman sesungguhnya menjadi tolok ukur dari hidup doa. Doa tidak melulu meminta.
Doa yang benar adalah doa yang membawa seseorang untuk semakin beriman kepada Tuhan.
Imanlah yang menyelamatkan, imanlah yang memberikan kekuatan dan menjawab semua kerinduan manusia. Jika imannya menjadi berkembang dan mendalam kepada Tuhan, itulah jawaban dari doa yang sesungguhnya.
Di dalam praktek doa, Tuhan memang akan memberikan kepada manusia beberapa rahmat untuk memberikan penghiburan, rasa senang, dan kemajuan dalam hal materi.
Pemberian macam ini tentu bersifat sementara, tetapi pemberian yang tak ternilai dan sifatnya kekal adalah dengan berdoa, seseorang menjadi semakin beriman. Itulah jawaban dari doa yang sesungguhnya.
Inilah maksud yang mau disampaikan oleh Yesus dalam perumpamaan tadi, "seorang
janda yang datang siang malam meminta kepada hakim yang lain agar membela perkaranya".
Mengapa janda itu datang kepada hakim itu dan memohonkan seperti itu?
Jawabannya adalah karena dia percaya bahwa hakim itu akan mengabulkan permohonannya.
Karena itu, mari kita terus berdoa, dan mari kita mengembangkan dan mendalami iman kita kepada Tuhan melalui berdoa. Tuhan memberkati.***