Sebanyak 7 orang siswa-siswi dari Atlantis International College (AIC) Labuan Bajo, diterima untuk bekerja di luar negeri termasuk 3 orang yang akan bekerja di Dubai.
KLIKLABUANBAJO.ID | Direktur AIC Labuan Bajo Matheus Siagian, menyampaikan bahwa 7 orang dari AIC yang bekerja di luar negeri itu merupakan siswa-siswi angkatan tahun 2022/2023.
Semua mereka diterima bekerja di hotel berbintang di luar negeri.
"Semua tujuh orang itu mendapat kerja di luar negeri. Satu orang ke Singapura dalam waku dekat untuk bekerja di hotel dengan gaji belasan juta per bulan untuk permulaan, makan minum ditanggung. Tiga orang diterima bekerja di hotel di Penang Malaysia. Tiga orang lainnya lagi diterima kerja di Dubai, hotel Bintang lima," kata Matheus, Minggu (4/2/2023).
Disampaikannya, setelah bekerja di luar negeri diharapkan agar para alumni AIC itu akan kembali lagi ke Labuan Bajo dan memberi warna baru bagi kemajuan pariwisata di Labuan Bajo.
"Harapan saya, mereka yang sudah punya kesempatan ke luar negeri itu nanti akan kembali ke Labuan Bajo untuk turut membangun pariwisata Labuan Bajo dengan ilmu dan pengalaman yang mereka peroleh selama bekerja di luar negeri. Mereka bisa memberi warna baru bagi pariwisata di Labuan Bajo," kata Matheus.
Alumni AIC yang bekerja di luar negeri bukan baru kali ini, pada tahun-tahun sebelumnya juga sejumlah alumni AIC diterima bekerja di luar negeri.
Salah satu tujuan kehadiran AIC di Labuan Bajo adalah untuk meningkatkan SDM dari setiap siswa-siswi agar bisa bersaing di dunia kerja.
AIC mulai hadir di Labuan Bajo sejak tahun 2021 dan sudah melahirkan puluhan alumni yang bekerja di sektor pariwisata termasuk di luar negeri.
"Sekolahnya satu tahun sampai dua tahun tetapi ada juga program eksklusif selama enam bulan. Kami bekerja sama dengan hotel-hotel di Labuan Bajo," kata Matheus.
Baca Juga: MoU Komitmen Investasi di Parapuar Labuan Bajo
Kehadiran AIC turut berkontribusi dalam upaya peningkatan penyerapan tenaga kerja demi mengurangi angka pengangguran.
"Ke depan kami akan membuat sentra pelatihan di pulau-pulau untuk pengelolaan hasil laut. Misalnya pengelolaan Cumi atau jenis ikan lainnya. Diolah menjadi produk jadi atau setengah jadi. Selama ini salah satu keluhannya adalah kalau musim ikan banyak, harganya turun dan pasar juga menekan harga saat ikan banyak. Kami menilai dengan pengelolaan ikan nantinya bisa menjadi solusi," kata Matheus.***