Uskup Ruteng: Makna Natal Bagi Umat Katolik adalah Meretas Jalan dan Hidup Baru

KLIKLABUANBAJO.ID – Uskup Ruteng MGR Siprianus Hormat, Pr membuka sidang pastoral Keuskupan Ruteng Senin (9/1/2023).

Dalam sambutan pembukaan Uskup Sipri mengungkapkan makna natal yang baru saja dirayakan oleh umat Katolik di seluruh dunia.

“Dalam perayaan Natal, Yesus sejatinya tidak hanya ingin lahir dalam kandang Natal yang indah di Gereja, tetapi juga dalam hati kita masing-masing”, kata Uskup Sipri.

Baca Juga: Pohon Terindah Dunia ada di Indonesia, Miliki Beragam Warna dari Akar hingga Pucuk

Yesus, bukan hanya Dia yang lahir dalam hidup kita, tetapi kita juga oleh kasih-Nya boleh lahir baru dalam Dia. Karena Dia adalah Sang Putera Allah, maka kesatuan kita dengan-Nya dalam peristiwa Natal menjadikan kita semua anak-anak Allah.

“Inilah misteri agung dan mulia yang boleh kita alami dalam peristiwa inkarnasi Logos, dan yang tak pernah berhenti kita syukuri, yakni pengangkatan kita menjadi putera-puteri Allah,” kata Uskup Sipri.

Mengutip Bapa Gereja Athanasius, Uskup Sipri menjelaskan dalam peristiwa inkarnasi terjadilah sacrum commercium, pertukaran suci: Allah menjadi manusia, agar kita menjadi ilahi.

Baca Juga: Pongkor Polo, Spot Wisata Gua Kristal Satu-Satunya di Labuan Bajo NTT

”Dengan demikian, perayaan Natal selalu bermakna pembaruan. Perjumpaan dengan Yesus, Bayi Betlehem, mengubah dan mengorientasi kehidupan kita secara baru,” kata Mgr Sipri.  

Injil Matius mengisahkan, setelah menemukan bayi Yesus, para Majus, Sarjana dari Timur, kembali ke negerinya melalui “jalan lain” (Mat 2:12).

“’Jalan lain’ ini tentu tidak hanya bermakna geografis, tetapi juga simbolis yang menggarisbawahi cara hidup baru dalam semangat bayi Betlehem,” kata Mgr Sipri.

Baca Juga: Tergantung Curah Hujan, Nasib Tak Pasti Para Petani Sawah Tadah Hujan di Labuan Bajo NTT

Semangat dan jalan baru apakah itu? Dalam khotbah malam Natal 2022, Paus Fransiskus mengajak kita (Umat Katolik) untuk menemukan makna Natal dalam narasi Injil Lukas: bayi yang terletak dalam palungan (Luk 2:7).

“Palungan ini tidak sekedar kebetulan menjadi tempat lahir Sang Penebus, tetapi simbol yang dipilih oleh Allah sendiri untuk mengungkapkan kehadiran-Nya di tengah-tengah kita,”kata Uskup Sipri.