Rumah Mewah di NTT Berubah jadi Gua, Kini Lokasi itu Populer Penghuninya Bukan Manusia tetapi Bisa Dilihat

KLIKLABUANBAJO.ID| Agak mistis, satu unit rumah mewah di NTT berubah menjadi gua, penghuninya bukan manusia tetapi bisa kita lihat, membuat lokasi itu kini semakin populer.

Rumah mewah yang berubah menjadi gua itu kini selalu dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara walaupun agak mistis, menjadi salah satu tempat populer.

Lokasi rumah yang berubah menjadi gua dan semakin populer itu terletak di salah satu kabupaten di daratan Pulau Flores atau yang disebut Nusa Bunga, penghuni gua itu banyak sekali tetapi bukan manusia.

Baca Juga: 2023 ini Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Dipercaya oleh 8 Induk Cabang Olahraga

Lokasi itu kini telah menjadi destinasi pariwisata dan terus mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Belum diketahui secara pasti total panjang atau kedalaman gua itu namun ada warga yang sudah masuk hingga kedalaman sekitar 350 meter, mereka melihat isi di dalam gua itu yang cukup seram.

Tidak semua wisatawan berani mengunjungi lokasi ini karena penghuni atau isi di dalam gua itu yang bisa membuat kita tak berani masuk.

Baca Juga: KPU Manggarai Barat Hari Ini di Tiap Kecamatan Gelar Tes Tertulis bagi Calon Anggota PPS Pemilu 2024

Untuk bisa masuk dengan aman ke dalam gua ini harus menjalankan seremoni khusus, dipimpin oleh tokoh adat setempat.

Ini adalah kisah tentang awal mula keberadaan Gua Istana Ular di Desa Galang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT.

Dalam cerita legenda ini dikisahkan, ada laki-laki bernama Latim dari salah satu suku yang kini berada di wilayah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Agrowisata, Potensi Unggul Desa Golo Desat Labuan Bajo NTT Jadi Daya Tarik Bagi Para Wisatawan

Latim merupakan seorang yatim piatu yang kondidi sosial dan ekonominya sangat terbatas.

Ia hidup menyendiri, sementara usianya terus bertambah.

Keterbatasan ekonomi membuat Latim tak kunjung menikah hingga usianya cukup dewasa.